Liputan6.com, New Delhi - Setidaknya dua orang tewas di Negara Bagian Kerala, India, diduga karena serangan panas. Negara tersebut dilaporkan tengah berjuang melawan suhu panas ekstrem hingga mencapai rekor tertinggi.
Seorang wanita berusia 90 tahun dan seorang pria berusia 53 tahun meninggal di Kerala pada hari Minggu, surat kabar Hindu melaporkan, ketika suhu melonjak hingga 41,9 derajat Celcius, hampir 5,5 derajat Celcius di atas normal.
Baca Juga
"Kami belum memastikan apakah kematian ini disebabkan oleh gelombang panas. Proses medis untuk memeriksa kematian tersebut sedang berlangsung," kata pejabat penanggulangan bencana negara bagian Shekhar Kuriakose di ibu kota negara bagian Thiruvananthapuram, seperti dilansir CNA, Selasa (30/4/2024)
Advertisement
Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim berkontribusi terhadap gelombang panas yang lebih sering, parah, dan lebih lama selama musim panas.
Suhu di seluruh Kerala, di ujung selatan India, lebih tinggi dari biasanya, sehingga menyebabkan pihak berwenang mengeluarkan peringatan yang meminta masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap panas seperti tetap berada di dalam rumah.
Akan Lebih Sering Terjadi pada April-Juni
Di Negara Bagian Tamil Nadu, seorang politikus setempat membagikan buah segar, kelapa, dan minuman dingin di Chennai untuk membantu masyarakat tetap tenang.
Layanan cuaca India memperkirakan hari-hari gelombang panas akan lebih sering terjadi antara April dan Juni ketika musim hujan melanda dan suhu biasanya turun.
Di Negara Bagian Odisha, dengan suhu mencapai 44,9 derajat Celcius pada hari Minggu (28/4), yang merupakan suhu tertinggi yang tercatat pada April, setidaknya dua orang telah meninggal pada musim panas ini karena sengatan matahari, kata direktur kesehatan masyarakat setempat, Niranjan Mishra.
Advertisement
Bangladesh Liburkan Sekolah
Di negara tetangga India, Bangladesh, pihak berwenang kembali menutup semua sekolah dasar di seluruh negeri dan lembaga pendidikan di hampir separuh distrik, termasuk ibu kota, karena gelombang panas yang parah menyebabkan suhu naik di atas 43 derajat Celcius pada hari Senin.
Namun, bagi mereka yang bekerja di luar ruangan, seperti pengemudi becak Mohammed Shameem di Dhaka, tidak ada banyak waktu istirahat.
"Terlalu sulit untuk bekerja di bawah terik matahari saat gelombang panas terjadi. Tidak banyak orang yang keluar, sehingga sulit mendapatkan penumpang. Tapi kami tidak punya pilihan selain keluar dan bekerja," kata Shameem.