Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Belanda melakukan dialog kekonsuleran yang membahas masalah-masalah yang kerap dihadapi warga negara masing-masing.
Dialog ini merupakan tindak lanjut dari "Rencana Aksi Kemitraan Komprehensif Indonesia dan Belanda" yang disepakati pada tahun 2023.
Baca Juga
Dilansir laman resmi Kemlu RI, Rabu (14/5/2024), delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kemlu RI Andi Rachmianto serta delegasi Belanda yang dipimpin Director General of Consular and Visa Affairs Dirk Jan Nieuwenhuis membahas sejumlah isu termasuk penanganan isu-isu kekonsuleran.
Advertisement
Ada pula permasalahan visa dan fasilitas diplomatik, kerja sama konsuler dalam situasi darurat atau bencana alam.
Baik Andi maupun Dirk, menilai bahwa pelaksanaan dialog ini penting dilakukan sebagai upaya untuk melindungi warga negara yang merupakan salah satu dari prioritas kebijakan luar negeri kedua negara.
Selain itu, lewat dialog ini diharapkan kedua negara dapat memperkuat kerja sama kekonsuleran guna mempermudah pergerakan orang-orang antara Indonesia dan Belanda, memfasilitasi pertukaran budaya, bisnis, dan kerja sama lainnya.
1 Dekade Kemitraan Komprehensif Indonesia-Belanda
Tahun lalu, Indonesia dan Belanda memperingati satu dekade Kemitraan Komprehensif yang dimulai pada tahun 2013. Menteri Luar Negeri RI (Menlu RI) Retno Marsudi mengungkapkan kegembiraannya dalam melihat perkembangan positif dari kemitraan kedua negara.
"Saya senang melihat kemitraan telah tumbuh semakin kuat selama dekade terakhir, yang ditandai dengan peningkatan kunjungan dan inisiatif tingkat tinggi serta penandatanganan lebih dari 30Â perjanjian bilateral," ujar Menlu Retno dalam pernyataan pers pertemuan bilateral Menlu RI-Belanda di Gedung Kemlu, Selasa (31/10).
Advertisement
Belanda adalah Mitra Penting bagi Indonesia
Ketika itu, Retno dan Bruins juga menandatangani MoU kerja sama dunia maya, menandai komitmen kedua negara dalam mengatasi isu-isu yang berkembang di dunia maya.
Menurut Retno, Belanda adalah salah satu mitra yang penting bagi Indonesia, ia menggarisbawahi pentingnya hubungan bilateral antara Indonesia dan Belanda. Kedua negara saling menghormati dan berusaha untuk saling menguntungkan, dengan menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah masing-masing.