Putin dan Xi Jinping Bertemu di Beijing, Bahas Masalah Ukraina hingga Kerja Sama Strategis

Kunjungan resmi Putin ke China selama dua hari ini terjadi usai Xi Jinping mengundang presiden Rusia tersebut ke Beijing.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 16 Mei 2024, 12:03 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2024, 12:03 WIB
Presiden China Xi Jinping Bertemu Vladimir Putin di Moskow
Dalam foto selebaran yang dirilis oleh Kantor Pers Kepresidenan Rusia ini memperlihatkan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) dan Presiden Tiongkok Xi Jinping berjabat tangan sebelum pembicaraan mereka di Kremlin di Moskow, Senin (20/3/2023). (Russian Presidential Press Office via AP)

Liputan6.com, Beijing - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping memulai pembicaraan dalam pertemuan pada Kamis (16/5/2024) pagi di Beijing.

Kunjungan resmi Putin ke China selama dua hari ini terjadi usai Xi Jinping mengundang presiden Rusia tersebut ke Beijing.

Selama kunjungan tersebut, Putin dan Xi membahas serangkaian masalah kemitraan komprehensif dan interaksi strategis.

Serta mengidentifikasi arah utama untuk mengembangkan kerja sama bilateral lebih lanjut serta bertukar pandangan mengenai masalah internasional dan regiona, termasuk masalah Ukraina, dikutip dari laman Antara, Kamis (16/5).

Pernyataan bersama dan beberapa dokumen bilateral diharapkan dapat ditandatangani sebagai hasil dari perundingan yang akan digelar terkait kunjungan tersebut.

Kremlin membagikan video menunjukkan kedatangan Putin di Beijing, dimana dia disambut oleh pasukan kehormatan dan karpet merah.

Kunjungan tersebut merupakan kunjungan pertama sejak memulai masa jabatan kelimanya sebagai presiden setelah pemilu pada Maret.

Ini juga menjadi kunjungan pertama Putin ke China sejak Oktober tahun lalu, ketika dirinya menghadiri Forum Sabuk dan Jalan ke-3.

 

Pandangan Analis

Presiden China Xi Jinping Bertemu Vladimir Putin di Moskow
Xi Jinping menjadi pemimpin dunia pertama yang bertemu Vladimir Putin sejak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuknya pada Jumat (17/3), atas dugaan deportasi anak-anak Ukraina ke Rusia sejak invasi. (Grigory Sysoyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Para analis mengatakan, Putin ingin menegaskan kembali dukungan Tiongkok terhadap Rusia.

Terutama hubungan ekonominya dan aliran peralatan manufaktur serta teknologi Tiongkok yang sangat penting bagi upaya perang Rusia.

Sementara itu, Xi dapat meminta pengarahan dari Putin mengenai strategi Rusia di Ukraina dan mungkin juga jaminan bahwa Putin tidak akan memanfaatkan ancaman nuklir yang telah ia buat sebelumnya, kata Philipp Ivanov dari lembaga pemikir Asia Society.

Tiongkok telah menegaskan bahwa tindakan nuklir apa pun yang dilakukan Rusia terhadap Ukraina adalah garis merah bagi mereka.

Infografis Perang Ukraina Vs Rusia Masuki Tahun Ke-3 dan Klaim Tentara Tewas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perang Ukraina Vs Rusia Masuki Tahun Ke-3 dan Klaim Tentara Tewas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya