Liputan6.com, Denpasar - Tahun ini, hubungan diplomatik antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menginjak usia 75 tahun.
Kedekatan yang terjalin sejak tahun 1949 ini membuat kedua negara bekerja sama semakin erat dalam berbagai sektor, mulai dari ekonomi hingga pertahanan.
Baca Juga
Kemitraan strategis kedua negara semakin terlihat ketika CEO Tesla sekaligus SpaceX Elon Musk berkunjung ke Indonesia untuk meresmikan peluncuran Starlink di salah satu puskesmas di Denpasar pada Minggu (19/5/2024).
Advertisement
Selain itu, ia juga menghadiri upacara pembukaan World Water Forum ke-10 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua, Bali, Senin (20/5).
Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Amerika Serikat Michael F. Kleine menyebut, kedatangan Elon Musk ke Indonesia dan para pengusaha dari Negeri Paman Sam menjadi bukti semakin kuatnya hubungan antara AS-RI.
"Dalam empat atau lima minggu terakhir, kita telah melihat kunjungan CEO Mastercard, CEO Apple, CEO Microsoft datang ke Indonesia. Dan sekarang kita melihat kedatangan Elon Musk. Kita melihat ada perkembangan hubungan ekonomi dan perdagangan yang nyata antara AS dan Indonesia. Menurut saya ini adalah bagian dari hubungan keseluruhannya," kata Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Amerika Serikat Michael F. Kleine dalam wawancara khusus bersama Liputan6.com di sela-sela rangkaian kegiatan World Water Forum 2024, Senin (20/5).
Meski kedatangan dari sejumlah CEO perusahaan raksasa tersebut telah memberi sinyal baik untuk melakukan ekspansi bisnis di Indonesia, Kleine mengaku masih akan terus mendorong lebih banyak perusahaan AS memperluas bisnis mereka di Tanah Air.
"Kami mendorong semua perusahaan AS untuk datang berkunjung tahun ini. Perusahaan mereka kemudian akan membuat keputusan sendiri, di mana mereka ingin atau di mana mereka dapat bekerja sama," jelas Kleine.
"Namun saya pikir, banyak yang akan menyimpulkan sendiri bahwa Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk peningkatan bisnis mereka."
75 Tahun Hubungan AS-Indonesia Usung Tema: Keberagaman, Demokrasi dan Kemakmuran
Dilansir laman Kementerian Luar Negeri RI, perayaan 75 tahun hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat pada tahun ini mengusung tema "Keberagaman, Demokrasi dan Kemakmuran".
Tema tersebut dipilih berdasarkan kesamaan nilai yang dipegang oleh kedua negara dalam hal keberagaman dan demokrasi dengan tujuan mempertahankan stabilitas dan kemakmuran yang meluas.
Baik AS maupun Indonesia, keduanya sama-sama mengakui pentingnya nilai keberagaman sebagai sumber kekuatan, yang tercermin dalam motto nasional masing-masing negara "Bhinneka Tunggal Ika" dan "E Pluribus Unum", yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Selain itu, sebagai negara demokrasi terbesar kedua dan ketiga di dunia, kedua negara memiliki kesamaan kepentingan termasuk inklusivitas, pelindungan hak asasi manusia, kebebasan pers, dan kebebasan beragama.
Kemitraan yang erat dalam berbagai isu, baik regional maupun global, mulai dari pemajuan penghormatan terhadap batas internasional hingga perluasan perdagangan dan investasi, bertujuan untuk meningkatkan kemakmuran bagi warga Indonesia dan AS, serta kawasan Indo-Pasifik secara keseluruhan.
Advertisement