Makan Kebab Daging Beruang Hitam yang Dibekukan 45 Hari, Sejumlah Orang Terinfeksi Cacing Parasit

Sejumlah orang di satu keluarga terkena parasit cacing karena mengkonsumsi kebab yang berisikan daging beruang hitam.

oleh Fitria Putri Jalinda diperbarui 01 Jun 2024, 15:01 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2024, 15:01 WIB
Ilustrasi beruang hitam. (Dok. Pixabay)
Ilustrasi beruang hitam. (Dok. Pixabay)

Liputan6.com, Dakota - Sebuah pesta perayaan berubah menjadi petaka gara-gara hidangan unik yang disajikan dari daging beruang hitam. Beberapa anggota keluarga terpaksa dilariikan ke rumah sakit.

Perayaan itu terjadi pada musim panas 2022, sesuai dengan laporan terbaru dari US Centers for Disease Control and Prevention’s Morbidity and Mortality Weekly Report. Sebuah keluarga besar – yang tidak disebutkan namanya dalam laporan tersebut – berkumpul dari berbagai belahan negara untuk reuni di South Dakota,  demikian mengutip dari CNN.com, Sabtu (1/6/2024).

Salah satu anggota keluarga, seorang pemburu, membawa beberapa daging beruang hitam yang dia panen di utara Saskatchewan pada Mei 2022. Pemburu tersebut mengatakan bahwa pemandu berburu telah merekomendasikan untuk membekukan daging tersebut untuk membunuh potensi parasit.

Daging itu telah dibekukan selama 45 hari sebelum dicairkan, dan keluarga tersebut memanggangnya bersama beberapa sayuran dan menyajikannya sebagai kebab

Pembekuan bisa membunuh beberapa parasit yang umum ditemukan di beruang hitam, tetapi menurut Organisasi Kesehatan Hewan Dunia, beberapa spesies parasit tahan beku.

Beruang dan satwa liar lainnya termasuk babi hutan, serigala, dan tupai seringkali bisa sakit akibat trichinellosis, penyakit serius yang disebabkan oleh cacing nematoda parasit dari genus Trichinella, tetapi mereka sering terlihat sehat. Ketika memotong daging, sulit untuk mengetahui apakah itu terkontaminasi karena sedikit tanda-tanda parasit.

Banyak ahli satwa liar menyarankan pemburu beruang untuk menganggap semua daging beruang terinfeksi, dan CDC merekomendasikan memasak daging hingga matang dengan suhu internal setidaknya 165 derajat Fahrenheit untuk membunuh parasit. Mengasapi, pengasinan, pengeringan, dan pemanggangan tidak selalu membunuh mereka, kata para ahli.

 

Kronologi Awal

Ilustrasi parasit cacing
Ilustrasi (iStock)

Awalnya daging di reuni keluarga disajikan mentah, tetapi itu bukan niat dari koki, kata CDC. Lebih tepatnya, "sulit bagi anggota keluarga untuk secara visual menentukan tingkat kematangan" karena dagingnya berwarna gelap. Setelah beberapa anggota keluarga memperhatikan bahwa daging itu masih mentah, mereka kembali memanggangnya sebelum disajikan lagi.

Baru setelah orang-orang pulang ke rumah, beberapa di antaranya mulai sakit.

Penyakit pertama terjadi pada seorang pria berusia 29 tahun yang harus dirawat di rumah sakit dua kali dalam periode tiga minggu. Dia melaporkan gejala nyeri otot parah dan demam, dan matanya membengkak. Tes darah menunjukkan bahwa dia mengalami eosinophilia, kondisi yang melibatkan terlalu banyak eosinofil dalam tubuh, sebuah sinyal bagi dokter bahwa seseorang bisa memiliki alergi, kanker, atau parasit.

Baru setelah kunjungan kedua ke rumah sakit, dokter mengetahui bahwa pria itu telah makan daging beruang dan diduga menderita trichinellosis. Tes tersebut mengonfirmasi bahwa itulah kasusnya, dan tes tersebut juga direkomendasikan untuk anggota keluarga lainnya.

 

Virus Trichinellosis

Wanita Makan Darah dan Daging Mentah
Otak Wanita Ini Diserang Cacing Parasit Usai Makan Puding Darah Mentah (Sumber: Siakap Keli, Ilustrasi Pexels)

Trichinellosis bisa menjadi infeksi ringan atau parah, dan gejalanya bisa tergantung pada di mana larva bermigrasi di dalam tubuh. Infeksi ringan mungkin tidak memiliki gejala yang mencolok, menurut CDC. Jika parasit bergerak ke saluran pencernaan, itu bisa menyebabkan nyeri perut, diare, atau muntah.

Di otot, itu bisa menyebabkan demam, ruam, konjungtivitis, dan pembengkakan wajah. Terkadang, mungkin ada gejala yang mengancam jiwa termasuk masalah jantung, masalah sistem saraf pusat, dan masalah pernapasan.

Dari delapan anggota keluarga yang diwawancarai penyelidik, enam memiliki gejala yang konsisten dengan infeksi trichinellosis. Empat orang telah makan daging beruang dan sayuran, tetapi dua lainnya hanya makan sayuran yang dimasak dengan daging. Tiga anggota keluarga harus dirawat di rumah sakit.

Orang-orang yang dirawat di rumah sakit mendapatkan pengobatan yang ditujukan untuk trichinellosis dengan albendazole, sebuah obat antiparasit.

Mereka yang tidak dirawat di rumah sakit hanya menerima perawatan pendukung karena gejalanya telah membaik sebelum diketahui bahwa mereka terinfeksi. Semua orang telah pulih sejak itu.

Penyelidikan Laboratorium

Ilustrasi Penelitian
Ilustrasi penelitian di laboratorium menggunakan microscope. (Pixabay/Herney)

Dalam penyelidikan tersebut, laboratorium CDC menerima sampel daging beruang yang beku dan menemukan larva Trichinella, dan pemburu itu disarankan untuk membuang daging yang tersisa. CDC juga memberi tahu Badan Kesehatan Masyarakat Kanada tentang wabah tersebut karena beruang itu berasal dari negara itu.

CDC mengatakan pentingnya bahwa daging buruan – terutama daging buruan liar yang dipanen di lintang utara – dimasak hingga matang.

Karena daging yang terkontaminasi dengan Trichinella dapat menyebarkan kontaminasi ke makanan lain, daging mentah harus disimpan dan disiapkan secara terpisah dari makanan lainnya.

CDC juga merekomendasikan agar lembaga pemerintah dan kelompok swasta yang mengatur atau mengawasi berburu harus memberi pendidikan kepada pemburu tentang risiko ini dan bagaimana cara melindungi diri mereka sendiri.

Infografis Mengenal Cacar Monyet yang Menginfeksi Manusia
Infografis Mengenal Cacar Monyet yang Menginfeksi Manusia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya