Pernah Digigit Nyamuk sampai Bikin Kulit Bentol dan Gatal? Ini Penyebabnya

Rasa gatal yang menjadi tanda tersebut sebenarnya tidak berasal dari gigitan. Ini penyebabnya.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 11 Jun 2024, 20:10 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2024, 20:10 WIB
Ilustrasi nyamuk demam berdarah (DBD)
Ilustrasi nyamuk demam berdarah (DBD). (Photo by FotoshopTofs on Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Kita semua pasti pernah merasakan. Gigitan nyamuk yang bisa membuat kulit terasa sangat gatal.

Ada banyak alasan mengapa sebagian orang lebih rentan digigit nyamuk daripada yang lain. Para ilmuwan berteori bahwa golongan darah atau komposisi mikrobioma kulit Anda dapat membuat Anda lebih menarik bagi serangga, termasuk nyamuk.

Sementara sebuah studi tahun 2022 menunjukkan bahwa asam karboksilat, senyawa yang dibuat oleh kelenjar sebasea di kulit Anda, adalah magnet nyamuk yang sebenarnya, dikutip dari laman Mentalfloss, Selasa (12/6/2024).

Eksperimen studi tersebut menunjukkan bahwa semakin banyak asam karboksilat yang diproduksi oleh peserta, semakin lezat rasanya.

Sekarang mari kita periksa mengapa gigitan yang tidak dapat dihindari itu dapat membuat kulit merinding, geli, dan gatal.

Rasa gatal yang menjadi tanda tersebut sebenarnya tidak berasal dari gigitan. Rasa gatal tersebut berasal dari sesuatu yang jauh lebih buruk.

Nyamuk betina menggunakan mulutnya yang seperti jarum (secara teknis disebut "belalai") untuk menusuk-nusuk kulit Anda guna menemukan pembuluh darah terdekat.

Lalu, jarum ini digunakannya untuk menghisap darah And sebagai camilan.

Proses ini menggolongkannya sebagai ektoparasit. Rasa gatal tersebut berasal dari air liurnya, yang disuntikkannya ke mangsanya sebelum dan selama pengambilan darah.

Itu adalah cara yang cerdas, karena air liurnya berfungsi sebagai antikoagulan yang menjaga darah tetap mengalir selama proses penghisapan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Disebabkan oleh Air Liur Nyamuk

Menjadi Obat Herbal Malaria
Ilustrasi Gigitan Nyamuk Credit: pexels.com/icon

Sistem kekebalan tubuh manusia merespons intrusi asing seperti air liur nyamuk dengan menciptakan histamin, yang membuat pembuluh darah di sekitar gigitan nyamuk membengkak dan menciptakan "benjolan" pada kulit.

Benjolan itu adalah bentuk yang sering disebut sebagai efek dari "gigitan" nyamuk. Semua pembengkakan itu sering kali mengganggu saraf di dekatnya, yang kemudian bereaksi dengan membuat kulit Anda gatal.

Namun, jangan menggaruk terlalu keras; itu hanya akan memperburuk rasa gatal dan peradangan, dan kulit yang terluka karena menggaruk dapat membuat Anda rentan terhadap infeksi bakteri.

Cara terbaik untuk meredakan iritasi adalah dengan mengoleskan losion kalamin, krim hidrokortison yang dijual bebas, atau kompres es.

Infografis Heboh Pelepasan Nyamuk Wolbachia Tekan Kasus DBD. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Heboh Pelepasan Nyamuk Wolbachia Tekan Kasus DBD. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya