Di Oslo Forum, Menlu Retno Desak Negara di Dunia Berkontribusi Wujudkan Perdamaian Dunia

Menlu Retno menyinggung soal banyaknya konflik dan perang yang terus bertambah, termasuk perang Israel Vs Hamas yang mengakibatkan lebih dari 36 ribu orang terbunuh di Gaza.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 12 Jun 2024, 11:45 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2024, 11:45 WIB
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menghadiri Oslo Forum 2024 di Norwegia, Selasa (11/6/2024). (Dok. Kemlu RI)
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menghadiri Oslo Forum 2024 di Norwegia, Selasa (11/6/2024). (Dok. Kemlu RI)

Liputan6.com, Oslo - Dalam partisipasinya di Oslo Forum 2024, yang diselenggarakan di Norwegia, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) mendesak negara-negara di dunia untuk memainkan peran aktif dalam mewujudkan perdamaian dunia.

"Dalam diskusi antara lain saya sampaikan bahwa, tidak semua negara dapat menjadi mediator, tapi semua dapat berkontribusi untuk mewujudkan perdamaian, menciptakan situasi yang kondusif untuk perdamaian," ujarnya dalam pernyataan pers, Selasa (11/6/2024).

Oslo Forum 2024 mengangkat tema "Meditation Against All Odds", yang artinya mediasi di tengah situasi yang serba sulit. Tema tersebut sangat relevan di tengah meningkatnya konflik dan perang di dunia.

Partisipasi Menlu Retno dalam forum tersebut didasari oleh peran aktif yang terus dimainkan Indonesia dalam perdamaian dunia, termasuk untuk isu Myanmar, Afghanistan, maupun Palestina.

Menlu Retno menyinggung soal banyaknya konflik dan perang yang terus bertambah, termasuk perang Israel Vs Hamas yang mengakibatkan lebih dari 36 ribu orang terbunuh di Gaza.

"Upaya untuk mencapai perdamaian tidak mudah. Terkadang, pihak yang berkonflik tidak ingin atau belum ingin berdamai. Mereka beranggapan jika berdamai berarti menyerah," tutur Menlu Retno.

"Oleh karena itu kita harus yakinkan semua pihak, terutama pihak-pihak yang berkonflik untuk meninggalkan pendekatan zero sum game."

Pentingnya Penghormatan Terhadap Hukum Internasional

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menghadiri Oslo Forum 2024 di Norwegia, Selasa (11/6/2024). (Dok. Kemlu RI)
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menghadiri Oslo Forum 2024 di Norwegia, Selasa (11/6/2024). (Dok. Kemlu RI)

Selain itu, ia turut menekankan pentingnya penghormatan terhadap hukum internasional dalam setiap upaya penyelesaian konflik.

"Saya juga tekankan pentingnya penguatan sistem multilateral untuk menciptakan perdamaian. Sistem multilateral saat ini sudah tidak mampuuntuk menyelesaikan konflik secara efektif. Kita paham bahwa mediasi selalu memerlukan waktu yang panjang," katanya.

Merujuk terhadap apa yang telah dilakukan Indonesia, Menlu Retno juga mendorong negara-negara untuk dapat melakukan banyak hal dalam proses menunggu hasil mediasi.

"Contohnya untuk Palestina, dua hal penting yang dapat dilakukan dunia internasional, yaitu memperlancar bantuan kemanusian, dan mempersiapkan Palestina dalam bernegara, antara lain melalui pengakuan dan keanggotaan penuh di PBB," jelas dia.

Menlu Retno juga menyampaikan apresiasinya terhadap Norwegia yang yang telah memutuskan untuk mengakui Palestina pada 28 Mei 2024.

Bahas Isu Myanmar hingga Afghanistan dengan Sejumlah Pihak

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menghadiri Oslo Forum 2024 di Norwegia, Selasa (11/6/2024). (Dok. Kemlu RI)
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menghadiri Oslo Forum 2024 di Norwegia, Selasa (11/6/2024). (Dok. Kemlu RI)

Dalam kesempatannya berada di Oslo, Menlu Retno turut melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah pihak sebagai berikut:

  • Courtesy call dengan Perdana Menteri Norwegia
  • Utusan Khusus Inggris untuk isu Myanmar dan Direktur Afghanistan Kementerian Luar Negeri Inggris
  • State Minister Qatar Dr. Al-Khulaifi
  • Komisioner Tinggi HAM PBB, Volker Türk
  • Chair of Afghanistan Future Thought Forum, Fatima Gailani
  • Regional Director, Middle East and North Africa, dari Centre for Humanitarian Dialogue, Romain Grandjean
  • Utusan Khusus AS untuk Afghanistan, terutama untuk pendidikan perempuan, Rina Amiri
  • Utusan Khusus Uni Eropa untuk Afghanistan, Tomas Niklasson.

Seluruh pertemuan tersebut fokus membahas isu konflik yang mendesak termasuk isu Myanmar, Afghanistan dan Palestina.

Pembahasan mengenai isu Myanmar, sebut Menlu Retno, berkisar pada peran ASEAN yang masih terus diakui dan diharapkan oleh dunia internasional.

"Saat ini dunia internasional cukup khawatir, karena melihat situasi yang memburuk dengan meningkatnya clash antara junta militer dengan Ethnic Armed Organisations (EAO)," katanya.

Sementara mengenai Afghanistan, pembahasannya berfokus pada persiapan penyelenggaraan Pertemuan Doha III, yang rencananya akan diselenggrakan di Doha, 30 Juni – 1 Juli 2024.

"Sebagaimana rekan-rekan ketahui bahwa bersama dengan Qatar, Indonesia banyak berperan dalam menjembatani perbedaan dan memperkuat isu peran perempuan di Afghanistan. Di sela-sela Oslo Forum, semua pihak mengapresiasi peran yang terus dimainkan oleh Indonesia untuk isu Afghanistan," ungkap Menlu Retno.

Terkait isu Palestina, Menlu Retno dan mitranya membahas soal harapan agar resolusi Dewan Keamanan PBB terbaru mengenai Palestina dapat dijalankan, sehingga perang dapat segera berakhir.

Infografis Keprihatinan Serangan Militer Israel di Gaza Selatan
Infografis Keprihatinan Serangan Militer Israel di Gaza Selatan (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya