Liputan6.com, Pyongyang - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada hari Rabu (12/6/2024) memuji perluasan hubungan negaranya dengan Rusia di tengah laporan yang menyebutkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan segera mengunjungi negara tersebut untuk pertemuan ketiganya dengan Kim Jong Un.
Kerja sama militer, ekonomi dan lainnya antara Korea Utara dan Rusia telah meningkat tajam sejak Kim Jong Un mengunjungi Rusia pada September lalu untuk bertemu dengan Putin.
Baca Juga
Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan mitra mereka yakin Korea Utara telah memasok artileri, rudal, dan senjata konvensional lainnya ke Rusia untuk mendukung perangnya di Ukraina dengan imbalan teknologi militer canggih dan bantuan ekonomi.
Advertisement
Kim Jong Un disebut telah mendorong peningkatan kemitraan dengan Rusia dan China dalam upaya memperkuat pijakan regionalnya dan meluncurkan front persatuan melawan AS.
Selama pertemuan mereka pada bulan September di lokasi peluncuran luar angkasa utama Rusia, Kim Jong Un mengundang Presiden Putin untuk mengunjungi Korea Utara pada waktu yang tepat dan Putin menerimanya.
Pada hari Rabu, menurut Kantor Berita Pusat Korea Utara (KCNA), Kim Jong Un mengirimi Putin pesan ucapan selamat kepada Rusia pada Hari Nasionalnya.
"Berkat pertemuan penting antara kami di Pelabuhan Antariksa Vostochney pada September tahun lalu, hubungan persahabatan dan kerja sama (Korea Utara)-Rusia berkembang menjadi hubungan kawan seperjuangan yang tidak dapat dipatahkan," kata Kim Jong Un dalam pesan tersebut.
Korea Utara dan Vietnam
Jika kunjungan Putin terealisasi, itu akan menjadi pertemuan puncak mereka yang ketiga. Pertemuan puncak pertama mereka terjadi di Vladivostok pada April 2019.
Lembaga penyiaran publik Jepang, NHK, mengutip sumber-sumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya termasuk pejabat tinggi Rusia, melaporkan pada hari Rabu bahwa Putin sedang bersiap untuk mengunjungi Korea Utara dan Vietnam minggu depan.
NHK mengatakan Putin diperkirakan akan mengupayakan hubungan militer yang lebih kuat dengan Korea Utara ketika Rusia menghadapi kekurangan senjata dalam perang Ukraina, sementara Korea Utara diyakini menginginkan bantuan dalam teknologi luar angkasa setelah kegagalannya baru-baru ini dalam menempatkan satelit mata-mata kedua di orbit pada akhir Mei.
Harian bisnis Rusia, Vedomosti, yang juga mengutip sumber diplomatik yang tidak disebutkan namanya, mengatakan pada hari Senin bahwa Putin akan mengunjungi Korea Utara dan Vietnam dalam beberapa minggu mendatang. Laporan tersebut mengutip Duta Besar Rusia di Korea Utara Alexander Matsegora yang mengatakan bahwa persiapan kunjungan Putin ke Korea Utara sedang dilakukan.
Advertisement
Eskalasi Konflik di Semenanjung Korea
Baik Rusia maupun Korea Utara belum mengonfirmasi laporan mengenai rencana perjalanan tersebut. Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dilaporkan kantor berita Rusia, TASS, mengatakan dalam sebuah pengarahan pada akhir Mei, "Kunjungan tersebut sedang direncanakan dan kami akan membuat pengumuman pada waktunya."
Rusia dan Korea Utara terlibat dalam konfrontasi terpisah dengan AS, yakni Rusia atas invasi mereka ke Ukraina dan Korea Utara karena kemajuan program nuklirnya. Baik Korea Utara maupun Rusia membantah tuduhan melakukan transfer senjata, yang merupakan pelanggaran terhadap sejumlah resolusi Dewan Keamanan PBB.
Pada bulan Maret, Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Wonsik mengatakan Korea Utara telah mengirimkan sekitar 7.000 kontainer berisi amunisi dan peralatan militer lainnya ke Rusia. Sebagai imbalannya, Shin mengatakan bahwa Korea Utara telah menerima lebih dari 9.000 kontainer Rusia yang kemungkinan berisi bantuan.
Baru-baru ini, ketegangan di Semenanjung Korea kembali meningkat ketika Korea Utara meluncurkan balon pembawa sampah ke arah Korea Selatan, sehingga mendorong Korea Selatan untuk melanjutkan siaran propaganda di wilayah perbatasan.