Pesan Idul Adha Joe Biden Singgung Perang di Gaza, Dorong Kesepakatan Gencatan Senjata 3 Fase

Melalui pesan Idul Adha darinya, Joe Biden menilai bahwa gencatan senjata menjadi salah satu solusi terbaik untuk mencapai perdamaian abadi antara Palestina dan Israel.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 17 Jun 2024, 17:35 WIB
Diterbitkan 17 Jun 2024, 11:02 WIB
Joe Biden dan Kamala Harris Resmi Pimpin Amerika Serikat
Presiden Joe Biden berbicara selama Pelantikan di US Capitol di Washington, Rabu (20/1/2021). Joe Biden mengalahkan Donald Trump di pemilu AS 2020 dengan perolehan 81 juta suara. (AP Photo/Patrick Semansky, Pool)

Liputan6.com, Washington - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyorot kehancuran yang terjadi di Gaza, terlebih di tengah perayaan Idul Adha yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia.

"Tahun ini, Idul Adha datang pada saat yang sulit bagi banyak umat Islam di seluruh dunia. Di Gaza, warga sipil tak berdosa menderita akibat kengerian perang antara Hamas dan Israel. Terlalu banyak orang tak berdosa yang terbunuh, termasuk ribuan anak-anak," tutur Joe Biden dalam pesan Idul Adha yang diunggah di situs resmi White House, dikutip Senin (17/6/2024).

Dalam pesannya, Joe Biden menyebut bahwa pemerintah AS telah melakukan berbagai upaya untuk mengakhiri perang, membebaskan sandera, memberi bantuan kemanusiaan hingga mengupayakan solusi bagi kedua negara untuk mencapai perdamaian abadi antara Palestina dan Israel.

Menurut dia, gencatan senjata menjadi salah satu solusi terbaik dalam masalah tersebut.

"Saya sangat yakin bahwa proposal gencatan senjata tiga fase yang diajukan Israel kepada Hamas dan didukung oleh Dewan Keamanan PBB adalah cara terbaik untuk mengakhiri kekerasan di Gaza dan pada akhirnya mengakhiri perang," tegasnya.

Selain perang Israel Vs Hamas, Presiden AS Joe Biden juga menyinggung konflik di sejumlah negara dalam pesan Idul Adha yang disampaikannya.

"Kami juga berupaya untuk memberikan resolusi damai terhadap konflik mengerikan di Sudan. Dan kami terus mengadvokasi hak-hak komunitas Muslim lainnya – termasuk komunitas Rohingya di Burma dan Uighur di Republik Rakyat Tiongkok – yang menghadapi penganiayaan di seluruh dunia. Mereka, seperti semua orang, berhak hidup bebas dari kekerasan dan ketakutan," ungkapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Komitmen Atasi Islamofobia

Pertemuan Jokowi dan Joe Biden
Dalam kesempatan itu, Presiden Biden menyampaikan bahwa kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat yang meningkat menjadi kemitraan strategis komprehensif, menandakan era baru kerja sama antarkedua negara dalam berbagai bidang. "Termasuk di dalamnya adalah peningkatkan kerja sama kita dalam hal keamanan," ucap Biden. (AP Photo/Andrew Harnik)

Lebih lanjut, Biden turut mengungkapkan upaya pemerintahannya dalam memberantas Islamofobia yang belakangan marak terjadi di negaranya.

"Kebencian tidak mempunyai tempat di Amerika, baik yang ditujukan pada Muslim Amerika, Arab Amerika termasuk Palestina, atau siapa pun," sebut dia.

"Pemerintahan saya sedang menciptakan strategi nasional untuk melawan Islamofobia dan bentuk-bentuk bias dan diskriminasi terkait, yang tidak hanya berdampak pada umat Islam, tetapi juga orang-orang Amerika keturunan Arab, Sikh, dan Asia Selatan."

AS, kata Biden, merupakan tempat bagi semua orang diperlakukan dengan hormat, kesetaraan kemanusiaan dihargai, dan perbedaan dipandang sebagai sumber kekuatan.

 


Komitmen Menjunjung Nilai Kasih Sayang

1 Tahun Invasi Rusia ke Ukraina, Joe Biden Sampaikan Pidato Berapi-api di Polandia
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyampaikan pidato yang menandai peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina di Royal Castle Gardens, Warsawa, Polandia, 21 Februari 2023. Gedung Putih telah membantah bahwa pidato Biden merupakan tandingan atas pidato Putin, di mana presiden Rusia itu mengatakan bahwa Ukraina dan sekutu Barat-nya yang memulai perang. (AP Photo/ Evan Vucci)

Joe Biden juga mendorong agar seluruh orang memperbarui komitmen terhadap nilai-nilai kehidupan dalam semangat Idul Adha.

"Dalam semangat Idul Adha, mari kita semua memperbarui komitmen kita terhadap nilai-nilai yang menyatukan kita – kasih sayang, empati, dan saling menghormati – yang merupakan ciri khas Amerika dan Islam," katanya melanjutkan.


Pesan Senada dari Wapres Kamala Harris

akil Presiden AS Kamala Harris Tinggalkan Indonesia
Wapres perempuan pertama di negara adidaya tersebut mendarat di Jakarta untuk menghadiri pertemuan tingkat tinggi Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) dengan mitra wicara strategis seperti Jepang, Korea Selatan, Tiongkok, dan Australia. (Yasuyoshi Chiba/Pool Photo via AP)

Sementara itu, Wakil Presiden AS Kamala Harris juga menuturkan pesan senada dalam momen Idul Adha, terutama terkait penderitaan warga Gaza.

"Saya tahu bahwa Idul Adha datang pada saat yang sulit bagi banyak umat Islam tahun ini. Perang di Gaza dan penderitaan luar biasa yang ditimbulkannya sangat membebani hati kami," katanya.

"Pemerintahan kami bekerja setiap hari untuk mengakhiri perang ini, membebaskan semua sandera, memberikan bantuan kemanusiaan, meringankan penderitaan rakyat Palestina, dan membangun masa depan keamanan, kebebasan, dan martabat bagi rakyat Palestina dan Israe," lanjut Kamala Harris.

Infografis Waspada Titik Lengah Saat Idul Adha
Infografis Waspada Titik Lengah Saat Idul Adha (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya