Liputan6.com, Jakarta - Hari Yoga Internasional selalu diperingati secara global pada tanggal 21 Juni.
Dalam rangka memperingati Hari Yoga Internasional tahun ini, Kedutaan Besar India di Jakarta mengadakan serangkaian acara yoga bersama, sekaligus merayakan 75 tahun hubungan diplomatik antara India dan Indonesia.
"Dengan praktik yoga yang semakin populer, kami rasa ini akan menjadi momen yang pas jika kami rayakan Hari Yoga Internasional sekaligus dengan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia," ucap Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, di acara yoga bersama yang dilaksanakan di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) di Jakarta Pusat, Jumat (21/6/2024).
Advertisement
Dubes Sandeep juga mengatakan bahwa yoga menjadi salah satu olahraga yang bisa dilakukan semua orang, "Yoga itu olahraga tentang mengharmoniskan tubuh dan pikiran. Ini juga menjadi satu-satunya olahraga di mana semua orang bisa melakukan gerakan dengan cara mereka sendiri."
Tema acara yoga bersama kali ini adalah "Yoga for Self and Society", yang menggarisbawahi manfaat yoga dalam membantu manusia menjadi lebih kuat baik secara fisik maupun mental, dan juga dampak positif yang dapat diberikan kepada masyarakat.
"Karena kita semua menjadi kuat dalam segi fisik dan mental, kita dapat berkontribusi secara positif terhadap masyarakat sekitar kita," ujar Dubes Sandeep menjelaskan makna dari tema tersebut.
Acara yoga bersama yang dihadiri oleh puluhan peserta ini dimulai dengan senam ringan bersama dan menampilkan pertunjukan yoga dari Indian Council for Cultural Relations Jakarta yang diiringi oleh lantunan lagu khas India.
"(Yoga bersama) ini merupakan acara sosial, dan Anda telah meningkatkan kesehatan diri sendiri dengan berpartisipasi," ujar Dubes Sandeep.
Hari Yoga Internasional Dirayakan pada Tanggal yang Suci
Dubes Sandeep menambahkan bagaimana tanggal 21 Juni merupakan tanggal yang cocok untuk merayakan Hari Yoga.
"Tanggal 21 Juni, yang merupakan titik balik matahari musim panas di belahan bumi utara, merupakan tanggal yang suci," jelasnya.
Ia juga menegaskan bahwa secara historis, masyarakat India memang menganggap tanggal 21 Juni sebagai tanggal yang sangat baik.
"Oleh karena itu, PBB menyatakan tanggal 21 Juni sebagai Hari Yoga Internasional dan sejak tahun 2015 kami merayakannya secara global," tambah Dubes Sandeep.
"Hari Yoga Internasional merupakan praktik kuno yang dimiliki dunia, dan saya sangat senang bahwa di Indonesia ada banyak pengikut dan praktisi yoga, termasuk begitu banyak klub yoga, studio yoga, serta orang-orang yang berlatih yoga di kota kecil dan desa," tambahnya.
Advertisement
Acara Utama akan Diselenggarakan di Surakarta
Dalam kesempatan tersebut, Dubes Sandeep juga menyampaikan bahwa acara yoga bersama di Kemenpora ini bukanlah satu-satunya kegiatan yang akan diselenggarakan.
"Kedutaan kami di Jakarta dan konsulat kami di Medan dan Bali, kami semua akan mengadakan acara utama yang akan dilaksanakan pada tanggal 23 Juni nanti di Surakarta," jelasnya.
Berdasarkan informasi dari Dubes Sandeep, acara utama ini telah mendapatkan restu dari wali kota Surakarta dan Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka, yang nantinya juga akan bergabung untuk mengikuti yoga bersama.
Acara utama ini tidak hanya mencakup sesi yoga bersama, tetapi juga menampilkan tarian Odissi dari India, tarian Bollywood, serta tarian khas Surakarta.
"Melihat dari pemahaman orang Indonesia mengenai yoga dan melihat popularitas yoga di sini (Indonesia), saya pikir kita tidak perlu promosi acara ini lagi," ujar Dubes Sandeep.
Filosofi di Balik Praktik Yoga India
Filosofi di balik praktik yoga dari India telah memengaruhi berbagai aspek cara masyarakat di India berfungsi, baik dalam hal kesehatan dan pengobatan, pendidikan, maupun seni.
Melansir dari laman ich.unesco.org, berdasarkan penyatuan pikiran dengan tubuh dan jiwa untuk mencapai kesejahteraan mental, spiritual, dan fisik yang lebih besar, nilai-nilai yoga menjadi bagian utama dari etos komunitas.
Yoga terdiri dari serangkaian pose, meditasi, pernapasan yang dikontrol, nyanyian kata, dan teknik lain yang dirancang untuk membantu individu membangun kesadaran diri, mengurangi penderitaan yang mereka alami, dan mencapai keadaan kebebasan.
Yoga juga dipraktikkan oleh generasi muda dan tua tanpa membedakan gender, kelas, atau agama dan juga telah menjadi populer di berbagai belahan dunia.
Secara tradisional, yoga diajarkan melalui model Guru-Shishya (guru-murid), di mana para guru yoga menjadi penjaga utama pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan yoga.
Saat ini, ashram atau pertapaan yoga menyediakan peluang tambahan bagi para penggemar yoga untuk mempelajari praktik tradisional ini, serta sekolah, universitas, pusat komunitas, dan media sosial.
Manuskrip dan kitab kuno juga digunakan dalam pengajaran dan praktik yoga, dan terdapat banyak literatur modern mengenai topik ini yang tersedia.
Â
Advertisement