Pejabat Hamas: Tak Ada Kemajuan Soal Diskusi Gencatan Senjata

Pejabat Hamas menyebut bahwa upaya negara Arab sebagai mediator terkait gencatan senjata dengan Israel masih gagal.

oleh Tim Global diperbarui 01 Jul 2024, 20:10 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2024, 20:10 WIB
Potret Aktivitas Warga Palestina Bertahan Hidup di Kegelapan Malam
Sejak konflik antara Israel dan milisi Hamas memanas pada 7 Oktober 2023 lalu, banyak keluarga yang kehilangan tempat tinggal dan mencari perlindungan di berbagai fasilitas umum. (Bashar TALEB/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pejabat senior kelompok militan Hamas, Osama Hamdan, mengatakan pada Sabtu (29/6) bahwa tidak ada kemajuan dalam pembicaraan gencatan senjata dengan Israel mengenai perang di Gaza.

Hamdan berbicara pada konferensi pers di Beirut.

Upaya para mediator Arab, yang didukung oleh Amerika Serikat (AS), sejauh ini gagal mencapai gencatan senjata. Israel dan Hamas saling menyalahkan atas kebuntuan tersebut.

Dilansir VOA Indonesia, Minggu (30/6/2024), Hamas mengatakan kesepakatan apa pun harus mengakhiri perang dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza. Sementara itu, Israel mengatakan pihaknya hanya akan menerima jeda sementara dalam pertempuran sampai Hamas, yang telah memerintah Gaza sejak 2007, dilenyapkan.

Hamdan juga menyalahkan Amerika Serikat yang menekan Hamas agar menerima persyaratan Israel.

"Sekali lagi, Hamas siap untuk menangani secara positif setiap proposal yang menjamin gencatan senjata permanen, penarikan komprehensif dari Jalur Gaza dan kesepakatan pertukaran yang serius," kata Hamdan.

Hamdan mengacu pada potensi pertukaran sandera Israel yang ditahan di Gaza dengan warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.

Korban Perang Israel Vs Hamas

Perang Israel - Hamas
Menurut petugas medis dan saksi mata, seperti dilansir The Guardian, Sabtu (2/12), pengeboman Israel pada Jumat paling intens terjadi di wilayah Khan Younis dan Rafah yang terletak di selatan Gaza. Sejumlah titik di Gaza tengah dan utara dilaporkan juga menjadi sasaran. (AP Photo/Ariel Schalit)

Menurut Israel, ketika militan pimpinan Hamas menyerbu Israel selatan pada 7 Oktober, mereka membunuh sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 250 orang.

Israel menambahkan bahwa serangan militer Israel ke Gaza telah menewaskan sedikitnya 30.000 orang, sebagian besar adalah kombatan. Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 38.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. Israel telah kehilangan lebih dari 300 tentara di Gaza dan mengatakan setidaknya sepertiga dari tentara Palestina yang tewas adalah para kombatan.

Pejabat kesehatan Palestina mengatakan serangan militer Israel di wilayah kantong tersebut pada Sabtu (29/6) sejauh ini telah menewaskan sedikitnya 35 orang dan melukai lainnya.

Serangan Terus Dilancarkan

Bantuan makanan ke warga Gaza yang terdampak perang antara Israel dan Hamas. (AFP)
Bantuan makanan ke warga Gaza yang terdampak perang antara Israel dan Hamas. (AFP)

Militer Israel pada Sabtu mengumumkan kematian dua tentaranya yang tewas dalam pertempuran di Gaza utara, ketika pasukan Israel melanjutkan serangan di kawasan Shijaiyah di Kota Gaza.

Lebih dari delapan bulan setelah Israel melancarakan perang lewat udara dan darat di Gaza, para militan terus melancarkan serangan terhadap posisi pasukan Israel. Pasukan Hamas beroperasi di wilayah yang menurut tentara Israel telah mereka kuasai beberapa bulan lalu.

Para pemimpin Israel telah mengatakan dalam sepekan terakhir bahwa fase perang yang intens sudah mendekati akhir, dan bahwa tahap serangan berikutnya terutama akan berupa operasi skala kecil yang dimaksudkan untuk menghentikan upaya Hamas untuk berkumpul kembali. 

Infografis Perang Israel-Hamas Lewati 100 Hari. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perang Israel-Hamas Lewati 100 Hari. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya