3 Bintang yang Diprediksi Akan Meledak, Salah Satunya pada September 2024 

Jika massanya cukup besar, biasanya bintang mati akan membentuk sebuah black hole atau lubang hitam. Itu sebabnya, lubang hitam memiliki gaya gravitasi yang sangat kuat dan bahkan dapat mengisap cahaya.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 17 Jul 2024, 03:00 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2024, 03:00 WIB
3 Tanda Akan Terjadi Kiamat Menurut Ilmuwan
Menurut ilmuwan, proses kiamat bisa jadi sudah dimulai. Alam semesta diklaim sudah memasuki tahap awalnya.

Liputan6.com, Jakarta - Di antara segala keajaiban alam semesta yang tak terhitung jumlahnya, kelahiran dan kematian bintang adalah salah satu proses paling dramatis dan penting. Bintang adalah benda langit yang memancarkan cahaya dan panas dari reaksi fusi nuklir di intinya.

Bintang dapat mati jika sudah kehabisan bahan bakar nuklirnya. Biasanya, bintang dengan massa yang sangat besar akan menghabiskan bahan bakarnya dengan cepat.

Begitu bahan bakarnya habis, bintang tersebut meledak menjadi supernova. Setelah bintang meledak menjadi ledakan supernova, di zona tersebut akan ada sisa-sisa dari bintang hancur tersebut yang dinamakan bintang neutron (inti bintang yang runtuh).

Jika massanya cukup besar, biasanya bintang mati akan membentuk sebuah black hole atau lubang hitam. Itu sebabnya, lubang hitam memiliki gaya gravitasi yang sangat kuat dan bahkan dapat mengisap cahaya.

Dikutip dari laman Live Science pada Selasa (16/07/2024), berikut bintang-bintang yang diprediksi akan meledak dalam waktu dekat.

1. T Coronae Borealis

Bintang pertama yang diprediksi akan meledak dalam waktu dekat adalah T Coronae Borealis. Bintang ini akan meledak menjadi nova pada September 2024 mendatang.

Menariknya, ledakan bintang ini dapat dilihat dengan mata telanjang dari permukaan Bumi. Bintang T Coronae Borealis berada di Coronae Borealis atau Mahkota Utara.

Coronae Borealis merupakan konstelasi kecil di belahan bumi utara. Terdapat busur bintang setengah lingkaran yang menyerupai mahkota di dalamnya.

Konstelasi ini memiliki karakter Alphecca atau Gemma, yang merupakan sistem bintang biner gerhana. Bintang T Coronae Borealis berada di belahan Bumi Utara dan berjarak 3.000 tahun cahaya dari Bumi.

Melansir laman NASA pada Selasa (16/07/2024), bintang dengan julukan Blaze Star ini akan bersinar secara signifikan hingga mencapai 2 magnitudo. Kecerahan bintang T Coronae Borealis akan mencapai titik yang sama dengan bintang paling terang ke-48 di langit malam, Polaris.

Bintang ini akan menerangi konstelasi Corona Borealis, tempatnya berasal. Ledakan bintang pada 2024 ini bukanlah ledakan pertamanya. Ledakan pertama bintang T Coronae Borealis diketahui didokumentasikan oleh Abbott Burchard pada 1217.

Catatan terakhir menyebutkan bahwa bintang ini meledak pada 1946. Bintang T Coronae Borealis memiliki siklus ledakan 80 tahunan, artinya bintang ini meledak setiap 80 tahun waktu bumi.

 

Betelgeuse

2. Betelgeuse

Betelgeuse akan menjadi bintang yang diprediksi meledak dalam waktu dekat ini. Betelgeuse dikenal sebagai Alpha Orionis adalah bintang raksasa merah yang terletak di konstelasi Orion.

Bintang ini merupakan salah satu yang paling terang di langit malam dan mudah dikenali dengan warna merahnya yang khas. Betelgeuse juga merupakan salah satu bintang terbesar yang diketahui, dengan diameter sekitar 650 kali diameter Matahari.

Menariknya, bintang ini memiliki kecerahan yang berubah-rubah. Betelgeuse tampak seperti titik oranye kemerahan dan menjadi bintang paling terang kedua di rasi Orion.

Selain itu, bintang ini juga jadi satu-satunya bintang berwarna merah dalam rasi Orion. Warna merah menunjukkan kalau bintang Betelgeuse mendekati akhir hidupnya.

Betelgeuse mengalami penyusutan hidrogen sehingga mengembang dan berubah menjadi warna merah. Bintang maharaksasa ini gemar mengembang dan mengempis secara teratur.

Ukuran Betelgeuse lebih besar saat lebih redup dan begitu pula sebaliknya. Bintang Betelgeuse meredup karena terus mengeluarkan debu dan bintik-bintik bintang.

Para ahli memperkirakan bintang ini sekitar 100 ribu tahun mendatang. Namun, bisa saja bintang super raksasa ini sebetulnya sudah meledak di angkasa sana.

Hanya saja cahayanya belum bisa terlihat dari bumi lantaran terhalang oleh jarak yang sangat jauh.

3. Antares

Antares atau hati kalajengking merupakan bintang super raksasa merah yang mendominasi rasi bintang Scorpius. Bintang ini mudah dikenali dengan kilauannya yang kemerahan, menjadikannya bintang paling terang ke-16 di langit malam.

Diameter Antares sekitar 700 kali lebih besar dari Matahari, membuatnya salah satu bintang terbesar di galaksi Bima Sakti. Warna merah Antares disebabkan oleh suhu permukaannya yang rendah, sekitar 3.593 derajat Celcius.

Sama seperti Betelgeuse, Antares merupakan bintang super raksasa merah yang sudah memasuki tahap akhir evolusinya. Menurut pengamatan NASA, Antares telah melahap habis semua hidrogen di dalamnya.

Ia diprediksi bakal meledak pada ratusan ribu tahun yang akan datang.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya