Mengenal Nebula Boomerang, Tempat Terdingin di Alam Semesta

Pada suhu absolut zero molekul sudah benar-benar tidak bisa bergerak. Salah satu tempat paling dingin di alam semesta adalah Nebula Boomerang.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 24 Jul 2024, 05:00 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2024, 05:00 WIB
Teleskop JSWT Menangkap Gambar Nebula.
Teleskop JSWT Menangkap Gambar Nebula.(NASA/ESA/Hubble; image processing by William Ostling (APOD))

Liputan6.com, Jakarta - Titik terdingin yang bisa dicapai suatu objek luar angkasa adalah 1 derajat kelvin atau -273 derajat Celsius. Pada titik ini, dikenal sebutan absolute zero, yang artinya suhu tak bisa lebih dingin lagi dari suhu ini.

Pada suhu absolut zero molekul sudah benar-benar tidak bisa bergerak. Salah satu tempat paling dingin di alam semesta adalah Nebula Boomerang.

Melansir laman Live Science pada Selasa (23/07/2024) suhu Nebula Boomerang ini berada di 1 Kelvin, yang berarti suhunya setara dengan -272 °C. Astronom Sahai dan Nyman mengukur suhu nebula ini pada 1995.

Kedua astronom ini menggunakan teleskop submilimeter hasil kerjasama Natural Science Research Council (NFR) Swedia dan European Southern Observatory (ESO). Namun, Nebula Boomerang pertama kali ditemukan oleh Keith Taylor dan Mike Scarrott pada 1980.

Mereka menggunakan teleskop di Australia. Kedua astronom ini menemukan bentuk yang tidak simetris di nebula ini. Karena bentuknya bengkok seperti bumerang, Taylor dan Scarrott menyebut nebula ini sebagai Nebula Boomerang.

Teleskop Hubble kemudian berhasil mendapatkan gambar Nebula Boomerang yang lebih jelas. Ternyata bentuk nebula ini lebih mirip seperti dasi kupu-kupu dibandingkan bumerang.

Nebula Boomerang ini dibentuk dari angin super dingin. Angin dingin di tempat ini berkecepatan 500 ribu kilometer per jam dari pusat bintang yang mati.

Dikutip dari laman Space pada Selasa (23/07/2024), ilmuwan dapat mengungkap alasan mengapa Nebula Boomerang menjadi sangat dingin melalui pengamatan Atacama Large Milimeter/submilimeter Array (ALMA). Menurut mereka, terdapat sebuah bintang yang menabrakkan dirinya ke pusat bintang merah raksasa.

Hasilnya adalah materi bintang merah ini terlontar sebagai angin super dingin yang berisikan gas dan debu. Aliran materi ini mengembang dengan kecepatan 150 kilometer per detik.

Hal inilah yang menyebabkan nebula tersebut memiliki suhu 1 Kelvin. Namun, perlu penelitian lebih lanjut tentang bintang yang menabrak tersebut untuk memecahkan misteri suhu yang sangat dingin tersebut.

Nebula Boomerang berada di tempat yang jauh dari bumi. Perlu waktu 5.000 tahun cahaya untuk mencapai nebula ini. Letak Nebula Boomerang berada di bagian selatan dari rasi bintang Centaurus.

Cahaya sendiri bergerak sejauh hampir 300 ribu kilometer per detik. Jarak dari bumi menuju ke nebula ini kurang lebih sekitar 47 kuadriliun kilometer.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa itu Nebula?

Nebula adalah awan raksasa di luar angkasa yang terdiri dari debu, gas, dan plasma. Kata "nebula" berasal dari bahasa Latin yang berarti "awan".

Nebula sering kali terlihat sebagai area bercahaya di langit malam, dan merupakan tempat lahirnya bintang-bintang baru. Nebula sangat identik dengan tampilannya yang cantik dan berwarna-warni.

Dikutip dari laman NASA Universe Exploration pada Selasa (23/07/2024), Nebula terbentuk melalui awan gas dan debu dingin antarbintang atau setelah proses supernova. Nebula memainkan peran penting dalam pembentukan bintang.

Awan gas dan debu di nebula runtuh di bawah gravitasinya sendiri, dan saat runtuh, mereka mulai berputar. Rotasi ini menyebabkan terbentuknya cakram, dan di tengah cakram inilah bintang baru terbentuk.

Secara umum memang nebula dan galaksi memiliki tampilan yang bercahaya dan indah, sehingga penampilannya hampir terlihat sama meski kenyataannya berbeda. Sederhananya memang perbedaan utama antara nebula dan galaksi terletak pada ukuran dan struktur dasarnya.

Nebula pada umumnya hanya memiliki ukuran puluhan hingga ratusan tahun cahaya saja, sementara galaksi memiliki ukuran yang jauh lebih besar seperti ribuan hingga ratusan ribu tahun cahaya.

Pada dasarnya memang tidak semua nebula memancarkan cahayanya sendiri. Ada berbagai cara awan gas dan debu dalam menampakkan dirinya.

Beberapa nebula justru menyebarkan cahaya bintang yang bersembunyi di dalam atau di dekatnya. Hal ini disebut sebagai nebula refleksi dan jika melihatnya maka akan terlihat seperti lampu jalan yang menerangi kabut di sekitarnya.

(Tifani)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya