Liputan6.com, Paris - Perenang asal Amerika Serikat Katie Ledecky akan kembali berlaga pada Olimpiade Musim Panas Paris 2024.Ia punya peluang untuk melampaui capaian total medali emas mantan pesenam Uni Soviet Larisa Latynina.
Latynina memenangkan sembilan medali emas dalam karier Olimpiade-nya. Ledecky, yang memiliki tujuh medali emas Olimpiade sepanjang kariernya dan 10 medali Olimpiade secara keseluruhan, perlu memenangkan tiga medali lagi di Paris untuk menyalip Latynina dalam perebutan medali emas sepanjang masa di antara para atlet Olimpiade wanita.
Baca Juga
Ledecky berencana untuk bertanding dalam nomor perorangan gaya bebas 400 meter, 800 meter, dan 1.500 meter dan bergabung dengan tim estafet 4x200 meter wanita AS di Olimpiade Paris.
Advertisement
Namun, tahukah Anda siapa atlet yang paling banyak mendapatkan medali emas dalam sejarah Olimpiade?
Jawabannya adalah Michael Phelps.
Dikutip dari laman Espn, Jumat (26/7/2024) Michael Phelps berasal dari Amerika Serikat dan sudah mendapatkan 23 medali emas (dengan total 28 medali).
Phelps memiliki medali emas dan total medali lebih banyak daripada atlet mana pun dalam sejarah Olimpiade.
Ia berhasil memenangkan delapan medali emasnya di Olimpiade Musim Panas Beijing 2008, yang merupakan medali terbanyak dalam satu pertandingan.
Phelps memenangkan sembilan medali emas lagi selama dua Olimpiade berikutnya.
Jelang Olimpiade 2024, Paris Masih Berupaya Atasi Tikus Liar
Jelang Olimpiade Paris, pemerintah di wilayah ibukota Paris masih berupaya membasmi kemunculan tikus liar.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (24/7/2024) populasi tikus di ibu kota Prancis bukanlah hal yang bisa dianggap enteng bagi penduduk kota Paris.
Hal ini dianggap bisa memalukan karena sorotan Olimpiade dan masyarakat dunia tertuju pada Paris.
"Semua lokasi Olimpiade dan area perayaan dipantau sebelum Olimpiade," kata Wakil Wali Kota Paris Anne-Claire Boux, yang bertanggung jawab atas masalah kesehatan masyarakat.
Selain memerintahkan pembersihan menyeluruh untuk membuang sisa makanan yang mungkin menggoda tikus dari sarang bawah tanah, spesialis hewan pengerat yang ditugaskan juga berupaya menutup titik keluar dari selokan di sekitar lokasi.
"Di tempat-tempat yang banyak tikusnya, kami memasang perangkap sebelum Olimpiade," kata Boux.
Taman di belakang Menara Eiffel dan Taman Louvre, merupakan area piknik yang populer di kalangan warga dan sebelumnya dipenuhi tikus.
Advertisement
Masalah Klasik
Masalah tikus di Paris kerap menjadi perbincangan, seperti tertuang dalam sejumlah literatur. Mulai dari catatan sejarah yang dijelaskan oleh Les Miserables hingga The Phantom Of The Opera.
Isu ini sering kali menjadi topik perdebatan tentang kebersihan di ibu kota Prancis.
Wali kota saat ini Anne Hidalgo, seorang sosialis yang mengandalkan dukungan dari Partai Hijau, dituduh oleh para kritikus konservatif gagal menjaga ibu kota bebas dari momok sampah, hewan pengerat, dan kotoran anjing.
Menjelang Olimpiade, jalan raya dan alun-alunnya telah dirapikan secara menyeluruh, dengan banyak bangunan bersejarah yang dirombak.
Boux menekankan bahwa masalah tikus disebabkan oleh makanan yang ditinggalkan di tanah, atau dari tempat sampah.
"Yang terpenting adalah tempat sampah harus disegel dan ditutup," katanya.