Mantan PM Bangladesh Sheikh Hasina Tetap Tinggal di India hingga Dapat Suaka Inggris?

Hasina telah berkuasa di Bangladesh selama 15 tahun.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 06 Agu 2024, 17:44 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2024, 17:26 WIB
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina.
Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina (AP PHOTO)

Liputan6.com, New Delhi - Sheikh Hasina (76), mantan perdana Menteri Bangladesh yang melarikan diri dari negaranya yang dilanda kekerasan, disebut akan tetap berada di India hingga Inggris memberinya suaka. Hal tersebut dilaporkan oleh stasiun berita televisi lokal Republic World pada Selasa (6/8/2024).

Hasina mengundurkan diri pada Senin (5/8), menyusul protes antipemerintah yang belum pernah terjadi sebelumnya di Bangladesh. Dia pun segera meninggalkan Dhaka dengan menggunakan helikopter militer. Demikian seperti dilansir Xinhua, Selasa.

Helikopter yang membawanya dilaporkan mendarat di Pangkalan Udara Hindon di Ghaziabad dekat New Delhi pada Senin malam

Laporan menyatakan bahwa dia sedang menunggu persetujuan dari pemerintah Inggris mengenai suaka politik di negara itu.

"Sheikh Hasina kemungkinan akan memperpanjang masa tinggalnya di India sambil menunggu persetujuan dari Inggris untuk suaka," kata Republic World mengutip sejumlah sumber.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Militer Pegang Kendali Sementara Waktu

Personel Keamanan Jaga Ketat Perbatasan Bangladesh-India
Militer Bangladesh mengambil alih kendali atas negara pada tanggal 6 Agustus, setelah protes massa memaksa penguasa lama Sheikh Hasina untuk mengundurkan diri dan meninggalkan negara tersebut. (Dibyangshu SARKAR/AFP)

Sementara itu, Presiden Bangladesh Mohammed Shahabuddin membubarkan parlemen pada hari Selasa, membuka jalan bagi pemilu baru untuk menggantikan Hasina.

Kantor presiden mengumumkan keputusan tersebut pada Selasa sore. Sebelumnya, seorang pemimpin protes mengancam akan kembali turun ke jalan kecuali parlemen dibubarkan pada hari yang sama.

Melansir kantor berita AP, seorang penyelenggara utama protes mahasiswa pada hari Selasa menyerukan peraih Nobel Perdamaian Muhammad Yunus untuk memimpin pemerintahan sementara pasca pengunduran diri Hasina.

Panglima Militer Bangladesh Jenderal Waker-uz-Zamam mengatakan pada hari Senin bahwa dia mengambil alih kendali negara untuk sementara waktu, sementara tentara berusaha meredakan kerusuhan. Militer memegang pengaruh politik yang signifikan di Bangladesh, yang telah menghadapi lebih dari 20 kudeta atau upaya kudeta sejak kemerdekaan pada tahun 1971.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya