Korban Tewas Akibat Topan Yagi di Vietnam Jadi 226 Orang

Yagi merupakan topan terkuat yang melanda Asia tahun ini.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 13 Sep 2024, 12:06 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2024, 12:06 WIB
Kondisi Vietnam Pasca-Terjangan Topan Yagi
Media pemerintah setempat merilis, hingga saat ini bencana yang terjadi di Vietnam Utara telah menewaskan 63 orang dan 40 lainnya hilang. (Nhac NGUYEN/AFP)

Liputan6.com, Hanoi - Jumlah korban tewas di Vietnam akibat Topan Yagi dan tanah longsor serta banjir bandang yang dipicunya meningkat menjadi 226 pada hari Kamis (12/9/2024). Demikian diungkapkan badan bencana pemerintah Vietnam.

Topan Yagi melanda pantai timur laut Vietnam pada hari Sabtu (7/9).

Badan bencana pemerintah dalam sebuah laporan menyebutkan, lebih dari 100 orang masih hilang, sementara sekitar 800 orang terluka.

Beberapa distrik di ibu kota Hanoi masih terendam banjir pada hari Kamis, tetapi badan cuaca pada sore hari mengatakan tekanan banjir telah mereda, sementara banjir bandang dan tanah longsor terus melanda wilayah-wilayah di seluruh Vietnam utara.

Hanoi sebelumnya mengevakuasi ribuan orang yang tinggal di dekat Sungai Merah yang meluap saat airnya naik ke level tertinggi dalam 20 tahun.

"Banyak kesedihan di kota ini dan banyak kekhawatiran hingga malam," kata CEO Yayasan Anak-Anak Blue Dragon, Skye Maconachie, seperti dilansir CNA, Jumat (13/9). "Banyak orang yang hampir tidak memiliki apa pun telah kehilangan segalanya."

Badan prakiraan cuaca pemerintah mengungkapkan pada Kamis malam bahwa sungai telah mencapai puncaknya di Hanoi dan mulai surut.

Di sebelah utara Hanoi, tanah longsor dan banjir parah masih melanda beberapa daerah.

"Saya tidak pernah mengira rumah saya akan terendam air sedalam ini," kata Hoang Van Ty di luar rumahnya di Provinsi Thai Nguyen.

"Pakaian dan perabotan saya semuanya terendam air. Banyak barang juga hanyut, tetapi untungnya saya menutup pintu sehingga tidak ada yang hanyut."

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya