Israel Bersumpah Balas Serangan Iran: Akan Lebih Mematikan dan Mengejutkan

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berjanji serangan balasan Israel terhadap Iran akan mematikan, tepat dan mengejutkan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 10 Okt 2024, 14:03 WIB
Diterbitkan 10 Okt 2024, 14:03 WIB
Rudal yang diluncurkan dari Iran menuju Israel melesat di langit malam seperti yang terlihat dari Deir al-Balah, Jalur Gaza, Selasa (1/10/2024).
Rudal yang diluncurkan dari Iran menuju Israel melesat di langit malam seperti yang terlihat dari Deir al-Balah, Jalur Gaza, Selasa (1/10/2024). (Dok. AP/Abdel Kareem Hana)

Liputan6.com, Tel Aviv - Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan panggilan telepon pada Rabu (9/10/2024) di tengah ketegangan dengan Iran.

Sementara itu, di sisi lain Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant berjanji serangan balasan Israel terhadap Iran akan "mematikan, tepat dan mengejutkan."

Panggilan telepon selama 30 menit itu adalah obrolan pertama Joe Biden dan Benjamin Netanyahu sejak Agustus 2024 dan bertepatan dengan eskalasi tajam konflik Israel dengan Iran dan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran.

"Panggilan telepon itu dilaporkan sangat produktif," kata sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre kepada wartawan, sambil mengakui bahwa kedua pemimpin memiliki perbedaan pendapat dan terbuka tentang hal itu.

Diprediksi Israel akan melakukan terhadap serangan rudal minggu lalu yang dilakukan Teheran sebagai balasan atas eskalasi militer Israel di Lebanon. Serangan Iran itu pada akhirnya tidak menewaskan seorang pun di Israel.

Setelah menggambarkan serangan rudal Iran pada 1 Oktober sebagai sebuah kegagalan, Gallant mengatakan dalam sebuah video yang dikeluarkan oleh kantornya setelah panggilan telepon Biden-Netanyahu berakhir:

"Siapa pun yang menyerang kita akan terluka dan akan membayar harganya. Serangan kita akan mematikan, tepat sasaran, dan yang terpenting mengejutkan, mereka tidak akan mengerti apa yang terjadi dan bagaimana itu terjadi, mereka akan melihat hasilnya."

Netanyahu telah berjanji bahwa musuh bebuyutannya, Iran, akan membayar serangan rudalnya, sementara Teheran mengatakan bahwa setiap pembalasan akan dibalas dengan kehancuran besar.

 

Dukungan AS ke Israel

Presiden Amerika Serikat Joe Biden disambut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Bandara Internasional Ben Gurion, Tel Aviv, Israel, pada 18 Oktober 2023.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden disambut Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di Bandara Internasional Ben Gurion, Tel Aviv, Israel, pada 18 Oktober 2023. (Dok. Evan Vucci/AP)

Amerika Serikat mengatakan, mereka mendukung Israel untuk mengejar target yang didukung Iran seperti Hizbullah dan Hamas, tetapi tidak berhasil untuk membendung konflik yang meningkat.

Hubungan antara Joe Biden dan Netanyahu sempat tegang.Tegang karena penanganan pemimpin Israel terhadap perang di Gaza dan konflik dengan Hizbullah.

Israel mengatakan, akan meneruskan operasi militernya hingga warga Israel aman.

Dalam buku "War," yang akan terbit minggu depan, jurnalis Bob Woodward melaporkan bahwa Joe Biden secara teratur menuduh Netanyahu tidak memiliki strategi.

Infografis Israel Mulai Serbu Lebanon Lewat Darat. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Israel Mulai Serbu Lebanon Lewat Darat. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya