Liputan6.com, Jakarta - Para diktator tercatat dalam sejarah karena kebijakan dan tindakan mereka yang mengerikan. Namun, ternyata ada banyak fakta aneh tentang diktator terkenal dalam sejarah yang tertutup oleh tangan besinya.
Melansir dari Independent pada Rabu (29/10/2024), yang mengutip buku Dictators' Dinners: A Bad Taste Guide to Entertaining Tyrants karya Victoria Clark dan Melissa Scott, diketahui beberapa fakta mencengangkan tentang para diktator yang berkaitan dengan makanan. Mulai dari eksentrisitas tata krama makan, makanan favorit yang tidak biasa, hingga ketakutan akan racun mewarnai waktu-waktu makan para tiran.
Berikut adalah tujuh diktator kejam dan kebiasaan makan mereka yang aneh:
Advertisement
1. Adolf Hitler, Vegetarian dan Paranoid terhadap Racun
Hitler menjadi vegetarian diduga karena alasan ideologis. Namun, dipercaya juga bahwa pemimpin Nazi tersebut menjadi vegetarian karena dimotivasi oleh keyakinannya bahwa pola makan tanpa daging akan meredakan perut kembung dan sembelitnya yang kronis.
Hitler juga sangat paranoid terhadap kemungkinan makanannya diracuni. Oleh karena itu, ia memiliki sebuah tim pencicip makanan yang terdiri dari 15 orang. Sebelum makan, tim tersebut akan mencicipi makanan Hitler dan, bila tidak ada dari mereka yang sakit atau tewas setelah 45 menit, maka Hitler baru akan mulai makan.
Adolf Hitler, salah satu tiran paling terkenal sepanjang sejarah, pemimpin Nazi Jerman yang secara paksa menduduki sebagian besar wilayah Eropa dan Afrika Utara selama Perang Dunia II. Salah satu kejahatan Hitler yang paling diketahui adalah genosida yang ia lakukan terhadap orang-orang Yahudi. Selain itu, ia juga berupaya untuk memusnahkan kaum-kaum lain, seperti suku Romani (dikenal juga sebagai kaum gipsi), orang-orang homoseksual, dan lainnya.
2. Kim Jong-il, Suka Sup Sirip Hiu dan Sup Daging Anjing
Makanan favorit dari pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-il, bisa dibilang unik dan eksotis. Ia menyukai sup sirip hiu, salo (makanan khas Ukraina yang terbuat dari lemak babi yang diawetkan), dan sup daging anjing, yang ia yakini dapat memberikan kekebalan dan keperkasaan. Dia juga disebut-sebut sebagai pelanggan terbesar minuman merek Hennessy.
Tidak hanya makanan favoritnya saja yang unik, tetapi sikapnya terhadap makanan juga. Kim Jong-il dilaporkan memiliki tim yang terdiri dari banyak wanita untuk memastikan setiap butir nasi yang disajikan kepadanya memiliki ukuran, bentuk, dan warna yang sama.
Kim Jong-il adalah pemimpin tertinggi Korea Utara dari tahun 1994 hingga kematiannya pada tahun 2011, di mana ia digantikan oleh anaknya, Kim Jong-un. Menurut Human Rights Watch, Kim Jong-il bertanggung jawab atas kematian ratusan ribu, dan mungkin jutaan, warga Korea Utara melalui kelaparan yang dapat dicegah, penjara dan kamp kerja paksa yang mengenaskan, serta eksekusi di depan umum.
Peninggalan Kim Jong-il juga meliputi nasib puluhan ribu orang yang telah meninggal di kamp-kamp kwanliso karena dituduh sebagai musuh negara. Para tahanan harus terus bekerja dan meninggal dalam kondisi nyaris kelaparan dan penganiayaan brutal. Dalam sistem ini, dosa satu anggota keluarga dapat menyebabkan satu generasi dipenjara.
Advertisement
3. François "Papa Doc" Duvalier, Tak Suka Makanan Berat dan Gemar Nonton Penganiayaan Setelahnya
Diktator asal Haiti, François Duvalier, yang sering disebut Papa Doc, tidak makan makanan berat dan mengenyangkan. Hal ini karena diktator tersebut merupakan orang yang sakit-sakitan. Dia sudah menderita diabetes dan memiliki masalah jantung serta radang sendi pada saat dia berkuasa pada akhir 1950-an. Pada tahun terakhirnya, 1971, istrinya bahkan harus menyuapinya saat makan.
Mengerikannya, hiburan pilihan Papa Doc setelah ia makan adalah penganiayaan. Sesudah ia makan malam, Papa Doc turun ke penjara bawah tanah yang dindingnya dicat merah darah. Di sana, melalui lubang intip, ia menonton musuh-musuhnya disiksa.
François “Papa Doc” Duvalier adalah seorang dokter yang menjadi politisi di Haiti. Ia terpilih dengan janji bahwa ia akan membantu mayoritas warga kulit hitam yang miskin di negara itu, yang telah dieksploitasi selama bertahun-tahun. Namun, pemerintahannya dengan cepat menyimpang saat ia membentuk polisi rahasia, dan diperkirakan 30.000 orang ditembak, dipenjara, atau disiksa hingga mati.
Menurut Time, pada tahun 1964, Papa Doc mendeklarasikan dirinya sebagai presiden seumur hidup. Dia mempertahankan kekuasaan dengan mengadu domba satu faksi dengan faksi lainnya. Secara rutin, dia mengirim para ajudannya dari istana ke penjara, lalu diasingkan ke luar negeri atau dieksekusi. Setelah upaya penculikan terhadap dua anaknya, Papa Doc memerintahkan 65 perwira untuk ditembak mati. Pada peristiwa lain, ia secara pribadi memerintahkan regu tembak yang menghabisi 19 pengikut terdekatnya, yang ia curigai berkomplot untuk melawannya, mungkin tanpa alasan.
4. Nicolae Ceaușescu, Suka Lasagna Vegetarian dan Gemar Buang Makanan di Acara Formal
Diktator asal Rumania, Nicolae Ceaușescu menyukai lasagna vegetarian yang diberi topping telur yang dikocok dengan krim asam. Ia juga menyukai ikan mas yang dimasak dengan gaya Rumania dengan aspik, serta salad tomat, bawang bombay, dan feta dengan steak.
Diktator ini juga memiliki kebiasaan aneh saat disuguhi hidangan di acara formal. Di acara-acara tersebut, ia akan melemparkan makanan yang disajikan kepadanya ke lantai dan menendangnya sejauh mungkin. Hal ini karena Ceaușescu terkenal kerap menghindari makan makanan yang tidak melewati pemeriksaan yang benar.
Nicolae Ceaușescu adalah kepala negara komunis Rumania dari tahun 1965 hingga 1989. Di masa pemerintahannya yang represif, oposisi dan kebebasan berbicara tidak ditoleransi. Pada masanya, polisi rahasia terus mengawasi kegiatan internal.
Mengutip Cato Institute, tiran yang dipanggil Mikhail Gorbachev sebagai “Führer Romania” ini, saat komunis Romania jatuh, ia dan istrinya dinyatakan bersalah melakukan genosida, menumbangkan kekuasaan negara, menghancurkan properti publik, merusak ekonomi nasional, dan mencoba melarikan diri dari Rumania dengan dana publik. Pasangan itu dihukum mati dengan ditembak. Ratusan tentara mengajukan diri sebagai regu eksekusi. Ceaușescu dan istrinya dihujani 120 peluru.
Advertisement
5. Idi Amin, Suka Makan 40 Jeruk Sehari
Idi Amin, mantan presiden tiran Uganda, sangat sering makan buah jeruk. Dia makan sebanyak 40 jeruk per hari karena percaya bahwa jeruk adalah “viagra alami”. Amin juga menyukai kambing panggang, singkong, dan roti millet. Kemudian, ketika ia tinggal dalam pengasingan di Arab Saudi, ia dikatakan suka menyantap pizza dan makanan cepat saji merek Kentucky Fried Chicken (KFC).
Idi Amin juga sempat menyukai semua hidangan yang berbau Inggris dan dikabarkan menikmati teh di sore hari. Anehnya, ada juga rumor yang mengatakan bahwa Amin adalah seorang kanibal.
Jenderal Idi Amin menjadi presiden Uganda setelah ia menggulingkan pemerintahan terpilih dalam kudeta militer. Dia memerintah dengan kejam selama delapan tahun, di mana sekitar 300.000 warga sipil dibantai.
Menurut history.com, dia mengusir semua orang India dan Pakistan pada tahun 1972 dan bersamaan dengan itu, meningkatkan pengeluaran militer. Hal tersebut mengakibatkan kemerosotan ekonomi Uganda, yang dampaknya berlangsung selama beberapa dekade. Pada tahun 1979, kekuasaannya yang penuh teror berakhir ketika orang-orang eksil Uganda dan Tanzania menguasai ibu kota Kampala, memaksa Amin untuk melarikan diri. Amin tidak pernah diadili atas kejahatannya yang keji dan menjalani sisa hidupnya di Arab Saudi.
7. Benito Mussolini, Suka Salad Bawang Putih Cincang dan Sebut Masakan Prancis Tidak Berharga
Mussolini menyukai salad sederhana yang terdiri dari bawang putih yang dicincang secara kasar yang disiram dengan minyak dan perasan lemon segar. Dia menganggap makanan Prancis “tidak berharga.”
Mussolini lebih suka menyantap makanannya di rumah bersama istrinya, Rachele, dan kelima anak mereka. Makan malam di rumah tangga Mussolini selalu tepat waktu. Semua orang duduk dan dilayani di meja sebelum kedatangan sang diktator.
Benito Mussolini mendirikan dan memimpin Partai Fasis Italia dari tahun 1920-an, mengkonsolidasikan kekuasaan dan menciptakan negara totaliter. Dia bersekutu dengan Hitler selama Perang Dunia II, namun kemudian dicopot dari kekuasaan dan dieksekusi.
Advertisement
7. Pol Pot, Suka Semur Kobra
Pol Pot menyukai daging rusa, babi hutan, ular, buah segar, brendi, dan anggur China. Dia juga dilaporkan menyukai semur ular kobra.
Pol Pot menikmati makanan mewah sementara mereka yang menderita di bawah rezimnya hanya diberi rice soup (sup nasi).
Pol Pot dan gerakan komunis Khmer Merah yang dipimpinnya di Kamboja mendalangi “program rekayasa sosial” yang brutal dan anti-intelektual. Selama rezimnya hingga 2 juta orang Kamboja dieksekusi atau dipaksa bekerja terlalu keras atau mati kelaparan.