Liputan6.com, Jakarta - Sabtu (26/10) dini hari Israel menggempur Iran dengan serangan udara. Mengatakan bahwa serangan itu menargetkan sasaran militer, sebagai balasan atas rentetan rudal balistik yang ditembakkan Republik Islam itu ke Israel awal bulan Oktober ini.
Suara ledakan terdengar di ibu kota Iran, Teheran.
Baca Juga
Serangan itu, menurut laporan Associated Press, dapat mendorong musuh bebuyutan itu lebih dekat ke perang habis-habisan di saat kekerasan meningkat di Timur Tengah, tempat kelompok militan yang didukung oleh Iran – termasuk Hamas di Gaza, dan Hizbullah di Lebanon – sudah berperang dengan Israel.
Advertisement
Indonesia dengan tegas mengutuk serangan militer Israel terhadap Iran.
"Peningkatan dan perluasan konflik ini merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan menunjukkan pengabaian hukum internasional sepenuhnya oleh Israel," respons Kementerian Luar Negeri Indonesia melalui akun X @Kemlu_RI, Sabtu (26/10/2024).
Kemlu RI kemudian memintah semua pihak menahan diri semaksimal mungkin dan menghindari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan, serta menimbulkan ketidakstabilan lebih lanjut di kawasan.
"Indonesia menegaskan kembali bahwa pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina tetap menjadi akar permasalahan konflik di Timur Tengah dan bahwa pewujudan negara Palestina yang merdeka dalam kerangka Solusi Dua Negara merupakan satu-satunya cara untuk ciptakan perdamaian di kawasan. Oleh karena itu, Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB menjalankan tanggung jawabnya sesuai Piagam PBB untuk menghentikan sesegera mungkin semua bentuk kekerasan yang dilakukan Israel, termasuk tindakan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza dan serangan terhadap pasukan UNIFIL," tegas Kemlu RI dalam pernyataannya.
Indonesia, sambung pihak Kemlu RI, juga menekankan pentingnya Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan langkah-langkah lebih lanjut guna mengakhiri pendudukan ilegal tersebut.
Terdengar 7 Ledakan, Media Iran: dari Sistem Pertahanan Udara
Militer Israel mengatakan Sabtu (26/10) bahwa mereka telah melancarkan "serangan tepat sasaran terhadap sasaran militer di Iran," tanpa segera menjelaskan lebih lanjut.
"Rezim di Iran dan proksinya di kawasan itu telah tanpa henti menyerang Israel sejak 7 Oktober ... termasuk serangan langsung dari tanah Iran," kata juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari dalam pernyataan video yang direkam sebelumnya Sabtu (26/10) dini hari seperti dikutip dari Associated Pers (AP).
"Seperti setiap negara berdaulat lainnya di dunia, Negara Israel memiliki hak dan kewajiban untuk menanggapi."
Awalnya, fasilitas nuklir dan instalasi minyak semuanya dianggap sebagai target potensial untuk respons Israel terhadap serangan Iran pada 1 Oktober, tetapi pada pertengahan Oktober pemerintahan Biden yakin telah memperoleh jaminan dari Israel bahwa mereka tidak akan menyerang target tersebut.
Media pemerintah Iran mengakui ledakan yang dapat didengar di Teheran dan mengatakan beberapa suara berasal dari sistem pertahanan udara di sekitar kota.
Namun, selain referensi singkat, televisi pemerintah Iran tidak memberikan rincian lain dan bahkan mulai menayangkan apa yang digambarkannya sebagai rekaman langsung orang-orang yang memuat truk di pasar sayur di Teheran dalam upaya untuk mengecilkan serangan tersebut.
Seorang penduduk Teheran mengatakan kepada The Associated Press bahwa sedikitnya tujuh ledakan dapat didengar, yang mengguncang daerah sekitarnya. Penduduk tersebut berbicara dengan syarat anonim karena takut akan pembalasan.
Pemerintah menutup wilayah udara negara itu pada Sabtu dini hari, dan data pelacakan penerbangan yang dianalisis oleh Associated Press menunjukkan maskapai penerbangan komersial telah meninggalkan langit di atas Iran, dan melintasi Irak, Suriah, dan Lebanon.
Di Suriah, kantor berita negara SANA, mengutip seorang pejabat militer yang tidak disebutkan namanya, melaporkan "serangan rudal dari arah wilayah pendudukan Golan Suriah dan Lebanon menargetkan beberapa lokasi militer di wilayah selatan dan tengah" Sabtu (26/10) dini hari. Dikatakan bahwa pertahanan udara Suriah telah menembak jatuh beberapa rudal. Tidak ada informasi langsung tentang korban.
Advertisement