Trump Salahkan Biden dan Gubernur California soal Kebakaran Hutan Los Angeles

Biden sampai harus membatalkan lawatan terakhirnya akibat kebakaran hutan hebat di Los Angeles.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 10 Jan 2025, 11:44 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2025, 11:41 WIB
Potret Kehancuran Kawasan Elite Pacific Palisades Pasca-Kebakaran Hutan Hebat
Sedikitnya lima orang tewas dalam kebakaran hutan hebat yang menghanguskan sejumlah kawasan di sekitar Los Angeles, kata para pejabat pada 8 Januari 2025. (AGUSTIN PAULLIER/AFP)

Liputan6.com, Washington, DC - Donald Trump memicu pertempuran politik dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan gubernur California pada Kamis (9/1/2024) terkait dengan kebakaran hutan hebat yang melanda Los Angeles.

Trump melancarkan serangkaian serangan tanpa bukti yang menuduh Gubernur Gavin Newsom melakukan berbagai kesalahan, termasuk membuang-buang air yang seharusnya bisa digunakan untuk memadamkan kebakaran hutan demi melindungi jenis ikan tertentu.

"Gavin Newscum harus mengundurkan diri. Semua ini salah dia!!!" kata Trump di jaringan sosialnya, Truth Social, menggunakan julukan khasnya untuk politikus Demokrat yang dianggap sebagai calon potensial Presiden AS.

Trump menambahkan bahwa kebakaran hutan mematikan di Los Angeles menunjukkan bahwa tanggal 20 Januari, hari di mana dia akan menggantikan Biden di Gedung Putih, "sudah tidak sabar untuk segera datang".

"Biarkan ini menjadi simbol dari ketidakmampuan dan kesalahan pengelolaan oleh Duo Biden/Newscum," tambahnya.

Pada Kamis, Biden membalas dengan mengatakan bahwa orang seharusnya tidak "memasukkan politik dalam masalah ini," sementara ia mengadakan rapat darurat dengan pejabat-pejabat administrasinya di Gedung Putih.

Biden sebenarnya sudah dijadwalkan untuk berangkat ke Italia untuk bertemu dengan Paus Fransiskus dalam perjalanan luar negeri terakhir di masa kepresidenannya pada Kamis, namun dia membatalkannya pada Rabu (8/1) malam untuk menangani kebakaran hutan tersebut.

"Saya akan segera meninggalkan jabatan ini, namun ini bukan soal politik," ujar Biden seperti dikutip dari CNA, Jumat (10/1). "Ini soal memberikan rasa aman kepada orang-orang bahwa kita akan mampu mengendalikan situasi ini."

Biden kemudian mengumumkan serangkaian langkah baru, termasuk pendanaan dan sumber daya federal, untuk membantu California mengatasi kebakaran hutan yang disebutnya sebagai yang paling menghancurkan dalam sejarah negara bagian tersebut.

Bantahan Biden dan Teori Konspirasi

Helikopter menjatuhkan air untuk memadamkan kebakaran hutan yang terus meluas di kawasan Pacific Palisades, Los Angeles, Amerika Serikat pada Selasa, (7/1/2025).
Helikopter menjatuhkan air untuk memadamkan kebakaran hutan yang terus meluas di kawasan Pacific Palisades, Los Angeles, Amerika Serikat pada Selasa, (7/1/2025). (Dok. AP/Ethan Swope)     

Trump menuduh Newsom memblokir aliran air dari salju yang mencair. Menurutnya, Newsom melakukan itu untuk melindungi ikan smelt, yang dianggapnya tidak berguna, dengan memberikan lebih sedikit air. Usaha tersebut menurut Trump tidak berhasil.

Biden membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa masalah sebenarnya adalah pemadaman listrik. Perusahaan utilitas mematikan listrik karena khawatir kabel listrik yang rusak dapat memicu kebakaran lebih lanjut, menyebabkan pompa air tidak berfungsi. Biden juga meminta pejabat-pejabat yang hadir dalam rapat darurat di Gedung Putih untuk menyebarkan informasi yang benar.

"Dalam krisis, rumor dan ketakutan menyebar sangat cepat," tutur Biden. "Hal ini memungkinkan banyak orang yang tidak tahu apa-apa membuat tuduhan tentang pejabat lokal yang tidak peduli."

Biden menambahkan bahwa kebakaran di Los Angeles menunjukkan bahwa "perubahan iklim itu nyata", sementara Trump berencana mengurangi upaya AS dalam mengatasi pemanasan global ketika ia kembali ke Gedung Putih.

Gubernur Newsom membantah klaim Trump dalam wawancara dengan CNN pada Rabu, dengan mengatakan: "Orang-orang benar-benar melarikan diri... Orang ini ingin mempolitisasi masalah ini."

Teori konspirasi menyebar hampir secepat kebakaran itu sendiri, dengan media sosial dipenuhi klaim-klaim yang belum terbukti tentang peralatan pemadam kebakaran yang dikirim ke Ukraina dan kekurangan staf pemadam kebakaran karena masalah keberagaman.

Orang terkaya di dunia, Elon Musk, yang merupakan sekutu utama Trump, menggunakan jejaring media sosial X miliknya untuk mempromosikan sejumlah teori konspirasi tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya