Liputan6.com, Canberra - Dalam tiga hari terakhir, curah hujan ekstrem telah menyebabkan banjir besar di wilayah utara negara bagian Queensland, Australia. Beberapa bagian wilayah tersebut tercatat mengalami curah hujan lebih dari 1.300 milimeter sejak Sabtu (1/2/2025).
Akibatnya, seorang wanita dilaporkan tewas dan ribuan orang mengungsi akibat banjir tersebut.
Baca Juga
Sementara ibu kota Queensland, Brisbane, terpantau tidak terdampak banjir, situasi di Queensland Utara jauh lebih mengkhawatirkan. Curah hujan yang melebihi satu meter dalam waktu singkat menyebabkan terjadinya banjir di beberapa kawasan, dengan dampak yang sangat signifikan di kota-kota tersebut.
Advertisement
Konsul Penerangan Sosial dan Budaya KJRI Sydney, Andos Manggala, menyatakan bahwa daerah yang paling terdampak oleh bencana ini antara lain Townsville, Ingham, Cardwell, dan Ayr.
Ia juga mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdampak banjir tersebut.
"Kami terus berkomunikasi dan memantau para WNI yang tinggal di Queensland. Sejauh ini, belum terdapat informasi adanya WNI yang menjadi korban dari peristiwa ini," tutur Andos saat dihubungi Liputan6.com, Senin (3/2).
Berdasarkan data tahun 2021, terdapat 77 WNI yang tinggal di Townsville, dan tidak ada WNI yang tinggal di Ingham, Cardwell atau Ayr.
Imbauan dari Otoritas Setempat
Badan Meteorologi Australia telah mengeluarkan perintah evakuasi kepada warga yang berada di wilayah rawan banjir, diimbau untuk segera mencari tempat yang lebih tinggi demi keselamatan.
Perkembangan situasi terus dipantau, dan warga dihimbau untuk selalu mengikuti informasi dari saluran resmi serta mematuhi peringatan keselamatan yang diberikan.
"Situasi masih terus berkembang, dan warga dihimbau untuk terus memantau informasi melalui saluran resmi serta mematuhi seluruh peringatan keselamatan," tambah Andos.
Advertisement