Liputan6.com, Canberra - Menteri Luar Negeri Penny Wong pada Rabu (5/2/2025) mengatakan, kesetaraan gender akan menjadi kebijakan luar negeri utama dari diplomasi, perdagangan dan program bantuan Australia di bawah strategi internasional baru.
Kesetaraan gender adalah prediktor perdamaian yang lebih kuat daripada kekayaan atau sistem politik suatu negara, kata Wong dalam pidatonya di sebuah agenda PBB untuk urusan perempuan.
Strategi Kesetaraan Gender Internasional Australia yang baru bertujuan untuk melindungi hak kesehatan seksual dan reproduksi perempuan dan meningkatkan keamanan dan inklusi keuangan perempuan.
Advertisement
"Di seluruh dunia, perempuan menghadapi lebih banyak kekerasan seksual dan berbasis gender, dan lebih sedikit akses ke layanan kesehatan seksual dan reproduksi," kata Wong saat mengumumkan strategi baru tersebut.
Dua dari tiga perempuan mengalami kekerasan fisik atau seksual di wilayah Pasifik, tambahnya, dikutip dari laman Japan Today, Rabu (5/2)
Secara global, 380 juta perempuan dan anak perempuan hidup dalam kemiskinan ekstrem dan 2,4 miliar perempuan tidak memiliki kesempatan ekonomi yang sama.
"Beberapa orang akan mencoba mendelegitimasi strategi ini sebagai tentang 'kepentingan khusus'... Kesetaraan gender adalah masalah kepentingan nasional," tambahnya.
Â
AS Pendonor Terbesar
Amerika Serikat, donor bantuan terbesar di dunia, telah membekukan dana bantuan, yang mencakup kesehatan reproduksi perempuan dan telah mengkritik proyek energi bersih untuk perempuan di Pasifik, saat Pemerintahan Trump merombak bantuan asing.
Australia menyediakan 40 persen bantuan untuk wilayah Kepulauan Pasifik dan telah memiliki kebijakan yang mensyaratkan sasaran kesetaraan gender dalam proyek bantuan baru senilai 3 juta dolar Australia atau lebih.
Di bawah strategi baru, Australia akan menghabiskan 30 juta dolar Australia untuk menyediakan lebih banyak bantuan kepada kelompok bantuan agar mencakup sasaran gender dan inklusi sosial dalam program.
Advertisement