Hujan dan Longsor China Kubur Puluhan Orang Hidup-hidup

Ratusan manusia masih terjebak di terowongan jalan raya, tugu peringatan gempa dahsyat 2008 hancur.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 11 Jul 2013, 11:59 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2013, 11:59 WIB
tanahlongsor-cina130711b.jpg
Hujan deras yang mengguyur memicu banjir di bagian barat China. Ini yang terburuk dalam 50 tahun terakhir di sejumlah area.

Hujan memicu longsor yang mengubur hidup-hidup sekitar 30 orang, membuat ratusan manusia terjebak di terowongan jalan raya, juga menghancurkan tugu peringatan yang dibangun untuk mengenang bencana gempa mematikan yang mengguncang Sichuan pada 2008 lalu.

Sementara, di wilayah timur laut, setidaknya 12 pekerja tewas ketika hujan badai menyebabkan sebuah situs tambang batubara yang belum selesai dibangun, runtuh. Demikian pernyataan yang dikeluarkan Pemerintah Kota Jinzhong, tempat musibah terjadi.

Hingga berita ini diturunkan, belum jelas soal nasib lebih dari 30 orang yang terkubur longsor di Kota Dujiangyan di Provinsi Sichuan, namun petugas keamanan dan anjing pencari buru-buru diberangkatkan ke lokasi. Demikian dilaporkan Xinhua, seperti dilansir News.com.au, Kamis (11/7/2013).

Sementara, China Central Television mengabarkan, ratusan orang terjebak di terowongan jalan raya di antara Dujiangyan dan Wenchuan -- episentrum gempa bumi yang terjadi 5 tahun lalu, dengan lebih dari 90 ribu orang tewas atau hilang. Aparat keamanan hingga kabar ini diturunkan, belum bisa mengontak orang-orang tersebut.

Longsor dan banjir makin sering terjadi di area pegunungan China, menewaskan ratusan warga tiap tahunnya. Deforestasi yang berujung pada erosi dan membuat beberapa bagian China rentan terhadap tanah longsor setelah guyuran hujan lebat.

Di wilayah Beichuan, banjir bandang tanpa ampun menerjang dan merusak bangunan yang menghalangi alirannya. Tugu peringatan gempa 2008 ikut hancur. Banjir juga meruntuhkan jembatan di kota tetangga, Jiangyou, 12 orang dilaporkan hilang.

Total, ada 36 ribu warga yang terpaksa dievakuasi dari rumah tinggalnya di Provinsi Sichuan dan Yunnan.

Cuplikan dari media pemerintah China menunjukkan, penyelamatan dramatis seorang pekerja pabrik di kota Deyang, yang hanyut.

"Air sangat tinggi. Semua kendaraan, forklift, dan ekskavator telah hanyut," kata Wei Xiao, salah satu pekerja pabrik, seperti dimuat BBC. (Ein/Yus)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya