Harga Mahal `Kesempurnaan`: Sakitnya Operasi Plastik ala Korea...

Berdasarkan data Society of Aesthetic Plastic Surgery, Korsel memiliki tingkat per kapita operasi plastik tertinggi di dunia.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 20 Sep 2013, 15:44 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2013, 15:44 WIB
pasca-operasi-130920b.jpg
Kulit putih bening, hidung mencuat mancung, mata lebar yang berbinar, wajah tirus berdagu runcing, dan payudara berisi dianggap sebagai faktor kecantikan yang jadi dambaan sejumlah wanita. Jalan pintas pun seringkali dipilih: operasi plastik.

Operasi plastik bahkan kini menjadi bagian tak terpisahkan dari kultur 'terobsesi pada kecantikan' di Korea Selatan. Terutama kaum hawa, dan mulai menular pada para pria, menyerah pada pisau bedah.

Lepas dari kecantikan artifisial yang dihasilkan, serangkaian foto menangkap fakta mengejutkan dan menggugah, tentang memar dan bekas luka, mewakili rasa sakit yang harus dialami para perempuan yang menjalani operasi plastik. Harga mahal bagi sebuah 'kesempurnaan'.

Dalam serial foto berjudul 'Beauty Recovery Room', fotografer Ji Yeo menggunakan wajah dan tubuh yang luka pascaoperasi plastik untuk memberi gambaran soal efek samping operasi plastik. Terutama pada fisik.

"Itu adalah gambaran kultur di mana pria dinilai berdasarkan uang yang mereka punya dan perempuan berdasarkan kecantikan mereka," kata fotografer yang berbasis di Brooklyn dan Seoul, seperti dimuat Daily Mail, Sabtu  (20/9/2013).

Berdasarkan data Society of Aesthetic Plastic Surgery, Korsel memiliki tingkat per kapita operasi plastik tertinggi di dunia.

Yeo menambahkan, media yang `didominasi`  preferensi laki-laki tanpa henti membuat kriteria seorang perempuan ideal. Membuat seorang perempuan dinilai dengan penampilannya, ketimbang karakter dan isi otaknya.

Menjalani operasi bedah yang menyakitkan pun dipilih para wanita yang ingin menyesuaikan diri dengan tekanan sosial pada generasinya.

Foto-foto karya  Ji Yeo telah mengungkap sisi lain operasi plastik yang jarang terungkap: bekas luka, memar, dan sakitnya masa pemulihan.

Namun, dia menambahkan, rasa sakit itu tak membuat kapok mereka merasakannya. Perempuan-perempuan dalam foto-foto itu bertekad kembali menjalani operasi plastik setelah pulih. Agar lebih dan lebih cantik. Padahal, kesempurnaan itu tak terbatas. (Ein)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya