Korps pasukan pengawal Presiden Amerika Serikat, Secret Service, dihantam skandal memalukan. Baru saja, 2 anggota Secret Service dipecat lantaran skandal prostitusi yang mereka lakukan.
Kini muncul bocoran dari seorang whistleblower. Dalam informasi yang dimuat Washington Post, Jumat (15/11/2013) ini, disebutkan para agen dan petinggi Secret Service telah melakukan pelecehan seksual saat sedang bertugas di luar negeri. Mereka melakukannya di 17 negara.
Informasi itu dilaporkan sejumlah pembocor kepada Komite Senat AS. Sebagai pihak yang menerima informasi itu, senator AS Ronald H. Johnson menyatakan, jika pelecehan seksual memang benar dilakukan, hal itu sangat bertentangan dengan pernyataan para pemimpin Secret Service yang bakal menindak tegas anggotanya bila terlibat skandal seksual.
"Sangat bertolak belakang dengan pernyataan tegas yang digembor-gemborkan para pemimpin Secret Service," ujar Ronald.
Ronald tak membeberkan lebih detail seperti apa isi bocoran tersebut. Namun yang pasti, para agen dan petinggi Secret Service pernah mengunjungi rumah bordil selama perjalanan kenegaran.
"Mereka melakukan hubungan semalam dan ada juga yang berhubungan jangka panjang dengan wanita asing," kata Ronald.
Berdasarkan laporan lainnya dari pembocor, salah satu agen Secret Service dari 70 agen tidak ikut rombongan dalam perjalanan dari Thailand ke Korea Selatan.
Agen tersebut disebutkan masih berada di rumah bordil di Thailand. Kemudian ia keluar tempat tersebut dalam keadaan mabuk. Agen tersebut kemudian dipulangkan kembali ke AS, tanpa hukuman.Â
Peluru Ketinggalan di Kamar
Baru-baru ini, 2 anggotanya Secret Service sedang diselidiki dalam kasus dugaan perlakuan tak senonoh. Salah satunya telah dicopot dari tim pengawalan Obama.
Agen pertama yang bernama Ignacio Zamora Jr ketahuan melakukan tindakan prostitusi lantaran peluru senjata apinya ketinggalan di kamar kencan. Akibatnya ia dicopot.
Agen lain, Timotius Barraclough, sedang diselidiki atas bukti bahwa kemungkinan ia mengirim e-mail yang tak sepatutnya pada kolega perempuan. Beda dengan Zamora, ia belum dicopot dari korps pengawal presiden atau sanksi lain.
Pernah terjadi juga, 11 Anggota pasukan pengamanan presiden itu tersandung kasus dugaan prostitusi di Cartagena, Kolombia, saat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi negara-negara Amerika, pada 2012. (Riz/Yus)
Informan: Pengawal Obama Lakukan Pelecehan Seks di 17 Negara
Informasi tersebut dilaporkan sejumlah pembocor kepada Komite Senat AS.
diperbarui 15 Nov 2013, 10:19 WIBDiterbitkan 15 Nov 2013, 10:19 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
15 Resep Tumisan Praktis dan Lezat untuk Menu Sehari-hari
Penjualan Tesla Turun di 2024, Pertama Kalinya dalam 12 Tahun
Gundah Gulana Mahasiswa Universitas Bandung: Rugi Waktu dan Biaya, Hak Pendidikan Dipertaruhkan
Resolusi Tahun Baru 2025 yang Sesuai dengan Kepribadian Zodiak Anda, Part 1
Jurnalis India Pelapor Korupsi Ditemukan Tewas di Tangki Septik
Harga Kripto Hari ini 6 Januari 2025: Cardano Pimpin Penguatan
Tujuh Pengusaha Jadi Miliarder Berkat Ledakan IPO India pada 2024
Prediksi Piala Super Italia Inter Milan vs AC Milan: Derby Panas di Arab Saudi
Daftar Lokasi Program Makan Bergizi Gratis, Resmi Dimulai Hari Ini 6 Januari 2025
Tukang Kebun Ditangkap Polisi karena Corat-coret Grafiti di Toilet Istana Kekaisaran Jepang
Lezat dan Bergizi, Sambal Ikan Sagela Jadi Menu Wajib di Gorontalo
Rendy Kjaernett Ungkap Pesan Terakhir Mendiang Ayahnya Sebelum Meninggal Dunia: Maafkan Aku...