Uruguay akhirnya resmi menjadi negara pertama yang melegalkan produksi dan penjualan ganja. Meski menuai kontroversi, senat negara itu memberikan persetujuan akhir dengan undang-undang pada Selasa 10 Desember pagi waktu setempat.
Seperti dilansir The Straitstimes, Rabu (11/12/2013), dengan perolehan suara 16-13, legalisasi tersebut akhirnya diresmikan. Kendati demikian, peraturan tersebut belum diberlakukan dan masih menunggu tanda tangan dari Presiden Jose Mujica. Dan rencananya, peraturan itu baru akan mulai diterapkan tahun depan.
Meski telah disahkan, sebenarnya dua pertiga warga Uruguay menentang industri ganja yang dikelola pemerintah. Hal itu diketahui dari hasil jajak pendapat. Tapi Presiden Jose mengatakan langkah tersebut bisa mengalahkan kejahatan yang dilakukan para bandar besar.
"Hari ini adalah hari bersejarah. Banyak negara Amerika Latin, dan banyak pemerintah akan mengambil hukum ini sebagai contoh," ujar Senator Constanza Moreira.
Kebijakan pemerintah melegalkan ganja untuk mematikan sumber pendapatan para pengedar ganja ilegal memang terkesan mulia. Namun para kritikus mengatakan hal itu hanya justru memicu warga untuk menggunakan ganja.
Dengan dilegalkannya ganja, maka warga Uruguay kini tak perlu lagi sembunyi-sembunyi.
Dilansir dari BBC, pemerintah Uruguay memiliki peraturan sendiri dalam peredaran ganja tersebut. Yaitu dengan membatasi pembeliannya. Setiap warga Uruguay hanya boleh membeli 1 paket ganja untuk setiap bulannya. Berisi ganja 18 sampai 40 gram. (Tnt/Sss)
Seperti dilansir The Straitstimes, Rabu (11/12/2013), dengan perolehan suara 16-13, legalisasi tersebut akhirnya diresmikan. Kendati demikian, peraturan tersebut belum diberlakukan dan masih menunggu tanda tangan dari Presiden Jose Mujica. Dan rencananya, peraturan itu baru akan mulai diterapkan tahun depan.
Meski telah disahkan, sebenarnya dua pertiga warga Uruguay menentang industri ganja yang dikelola pemerintah. Hal itu diketahui dari hasil jajak pendapat. Tapi Presiden Jose mengatakan langkah tersebut bisa mengalahkan kejahatan yang dilakukan para bandar besar.
"Hari ini adalah hari bersejarah. Banyak negara Amerika Latin, dan banyak pemerintah akan mengambil hukum ini sebagai contoh," ujar Senator Constanza Moreira.
Kebijakan pemerintah melegalkan ganja untuk mematikan sumber pendapatan para pengedar ganja ilegal memang terkesan mulia. Namun para kritikus mengatakan hal itu hanya justru memicu warga untuk menggunakan ganja.
Dengan dilegalkannya ganja, maka warga Uruguay kini tak perlu lagi sembunyi-sembunyi.
Dilansir dari BBC, pemerintah Uruguay memiliki peraturan sendiri dalam peredaran ganja tersebut. Yaitu dengan membatasi pembeliannya. Setiap warga Uruguay hanya boleh membeli 1 paket ganja untuk setiap bulannya. Berisi ganja 18 sampai 40 gram. (Tnt/Sss)