Kondisi Hafidz, Bocah Pasien Cangkok Hati Membaik

Pasien anak cangkok hati, Muhammad Sayid Hafidz (8), dianggap kondisinya sudah membaik sehingga dipindah ke ruang isolasi.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 07 Mar 2014, 16:19 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2014, 16:19 WIB
Muhammad Sayid Hafidz

Liputan6.com, Jakarta Pasien anak cangkok hati, Muhammad Sayid Hafidz (8), dianggap kondisinya sudah membaik. Karena itu para dokter di Rumah Sakit Pertamedika Sentul City, Bogor, Jawa Barat, memutuskan untuk memindahkan bocah tersebut dari ruang ICU ke ruang Isolasi yang berada di lantai 4.

"Insya Allah, sudah pulih. Hanya memang masih butuh monitor ketat sampai levernya cukup kuat dan stabil agar bisa beraktivitas seperti biasa," kata Ketua Tim Transplant Hati RS Pertamedika Sentul City, dr. Kamelia Faisal kepada Health Liputan6.com di Bogor, Jawa Barat, pada Jumat (7/3/2014).

Menurut dr. Kamelia, pasien Hafidz akan mendapat perawatan dan berada di ruang isolasi selama seminggu. Setelah pemeriksaan lebih lanjut dan Hafidz dinyatakan pulih, maka dia akan dipindahkan lagi ke ruang perawatan biasa.

"Kita lihat perkembangan. Bisa satu minggu lalu pindah ke ruang biasa selama satu atau dua minggu," kata dr. Kamelia menambahkan.

Selama dirawat di ruang ICU, lanjut dr. Kamelia, Hafidz dirawat oleh Dr Dyah, SpAn (Kepala ICU), Dr. Analysa, SpA (Spesialis Anak), dr. Bagus Deny SpRad, Dr. M. Iqbal, SpJP, Dr. Deny, SpB (Dokter Bedah) Dr. Supardjo Tjhang, Hepatobilier Surgeon (dari tamu) dan dokter pendukung lain.

"Tak lupa juga para perawat yang ada di ruang ICU," kata dia menerangkan.

Dr. Kamelia mengatakan, level bilirubin pasien Hafidz sudah mengalami penurunan cukup banyak. Proses buang air besar (BAB) pun sudah spontan, selain itu selang yang terhubung ke paru dan fungsi jantung sudah dilepas.

Yang lebih menggembirakan lagi, fungsi hati serta ginjal sudah berjalan baik. Hafidz juga sudah bisa makan biasa.

"Namun masih sedikit karena membiasakan diri, dan sedikit mual karena pengaruh obat-obatan, tapi sudah duduk dan banyak gerakan," kata dr. Kamelia menerangkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya