Senyuman Manis Bikin Bahagia dan Panjang Umur

Kebahagian seseorang di masa depan bisa diprediksi hanya lewat senyuman manis yang terpancar dari wajahnya.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 21 Mar 2014, 10:10 WIB
Diterbitkan 21 Mar 2014, 10:10 WIB
Wajah dengan Senyuman
(Foto: Yourbellalife)

Liputan6.com, Jakarta Kebahagian seseorang di masa depan bisa diprediksi hanya lewat senyuman manis yang terpancar dari wajahnya. Alasannya, senyuman merupakan ekspresi dari emosi seseorang.

Demikianlah yang disampaikan Psikolog dan Pakar Tumbuh Kembang Anak, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, Psi, dalam acara `Demi Terwujudnya Senyum Sehat Bebas Gigi Berlubang` di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (20/3/2014)

"Dalam sebuah penelitian di Inggris, para peneliti melihat senyum yang dilihat dari buku tahunan sekolah. Ternyata, dari siswi yang diteliti dan memiliki senyum yang manis, hidupnya 30 tahun lebih bahagia," kata Vera menjelaskan.

Menurut Vera, senyum memiliki efek stimulasi pada otak. Ketika kita tersenyum, bagian otak yang mengatur emosi bahagia diaktifkan. Akibatnya, ketika senyum akan memberikan efek kebahagian tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan juga untuk orang lain.

Selain itu, senyum mampu mengurangi hormon pemicu stres dan mampu meningkatkan semangat. "Senyum itu sama seperti kita makan 2.000 batang cokelat. Atau senyum sama dengan seperti kita mendapatkan 16.000 Poundsterling," kata Vera menambahkan.

Saat melakukan peneliti, para peneliti juga melihat foto-foto dari para pemain Baseball. Siapa sangka, pemain yang di dalam foto terlihat senyum penuh kehangatan dan penuh sumringah, usianya lebih panjang 7 tahun dari usia para pemain yang jarang senyum.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya