`Jogging` Bikin Usia Pendek?

Sebuah penelitian terbaru menunjukkan jogging tidak sehat dan orang yang suka lari hidupnya lebih pendek .

oleh Melly Febrida diperbarui 04 Apr 2014, 11:00 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2014, 11:00 WIB
Studi: Orang yang Sering Lari Usianya Lebih Pendek
(Foto: Sportdiver.com)

Liputan6.com, London Pilihan olahraga setiap orang berbeda-beda. Ada yang menyukai jogging, ada juga yang memilih olahraga lain. Tapi, sebuah penelitian terbaru menunjukkan jogging tidak sehat dan orang yang suka lari hidupnya lebih pendek .

Para ilmuwan di Amerika Serikat menemukan, orang yang hidupnya paling lama adalah yang melakukan latihan sedang. Lamanya lari yang dimaksud dua sampai tiga jam seminggu.

Para peneliti dari Cardiovascular Research Institute diLehigh Valley Health Network, di Pennsylvania, mempelajari lebih dari 3.800 pelari, baik pria maupun wanita dengan usia rata-rata 46 tahun, seperti dilansir Mirror, Kamis (3/4/2014).

Hampir 70 persen peserta mengatakan mereka berlari lebih dari 20 mil per minggunya. Peneliti juga memperhitungkan obat yang diminum dan apakah peserta memiliki tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, atau riwayat merokok.

Peneliti menemukan, tak satupun faktor tersebut bisa digunakan untuk menjelaskan mengapa pelari memiliki rentang hidup yang pendek.

Dr James O'Keefe meyakini temuan ini disebabkan kehausan pada tubuh orang yang kebanyakan lari. Ia menyarankan pelari untuk melakikan lari sekitar 2,5 jam dengan memoderasi dari lambat hingga lari dalam seminggunya.


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya