Rutin Berolahraga Tapi Tak Ada Hasilnya, Kenapa?

Selama beberapa minggu pertama atau berbulan-bulan olahraga, Anda bisa melihat hasilnya. Tapi, kenapa tiba-tiba saja mentok?

oleh Melly Febrida diperbarui 14 Apr 2014, 06:00 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2014, 06:00 WIB
Rutin Berolahraga Tapi Tak Ada Hasilnya, Kenapa?
(Foto: Istimewa)

Liputan6.com, New York Orang berolahraga agar tubuh lebih sehat dan berat badan turun. Selama beberapa minggu pertama atau berbulan-bulan, Anda melihat manfaatnya seperti tubuh lebih fit dan lebih ramping. Tapi, tiba-tiba saja itu stagnan alias mentok.

Apabila kondisinya seperti itu, jangan langsung berhenti olahraga. Coba gunakan ini sebagai kesempatan besar untuk menilai kembali dan mereset rencana Anda.

Berikut kesalahan-kesalahan yang mungkin Anda lakukan dan bagaimana memperbaikinya dalam waktu dekat seperti disampaikan Amy Roberts, National Academy of Sports Medicine Certified Personal Trainer di WomensHealthMag, Senin (14/4/2014):

1. Melakukan hal yang sama

Sungguh mengagumkan apabila Anda bersemangat untuk kebugaran Anda apakah itu dengan bersepeda di ruangan, zumba, atau berlari. Tapi apabila Anda selalu melakukan hal tersebut, Anda semakin jago dengan hal tersebut. Kemudian perubahan dalam tubuh Anda berhenti.

Anda bisa memperbaikinya dengan mudah. Cobalah sesuatu yang baru. Apabila tujuan Anda lebih berotot, tambahkan beberapa latihan kekuatan. Atau jika Anda ingin meningkatkan fleksibilitas Anda, cobalah yoga.

"Jika Anda ingin memiliki apa yang belum Anda miliki, Anda harus melakukan apa yang belum Anda lakukan," kata Personal Trainer Aimee Nicotera.

2. Anda kurang menantang diri

Penelitian menunjukkan, intensitas latihan lebih penting dibanding durasi apabila ingin menurunkan berat badan. Sebagaimana disebutkan di atas, tubuh Anda beradaptasi dengan cepat dengan rutinitas yang sama dan ini termasuk sesi maraton atau berjalan di taman.

Sebaliknya, cobalah mencampurnya dengan yang berbeda seperti cardio, lari interval. Perhatikan interval intensitas.

Hal yang sama juga berlaku untuk latihan kekuatan apabila menggunakan beban yang ringan. Anda harus menambah berat.

Dengan pergantian antara latihan ringan, menengah , dan hari-hari yang berat, Anda akan mendapatkan hasil terbaik untuk otot.

3. Makan berlebihan

Dalam monitor denyut jantung disebutkan Anda membakar 800 kalori, jadi tak ada salahnya Anda makan sesudahnya. Faktanya, membakar kalori sering dibesar-besarkan.

Karena itu upayakan memperhatikan porsi Anda dan ingat kalori cair juga dihitung. Salah satu cara untuk membuat Anda sadar gizi adalah makan setiap kali makan dan snack dengan duduk, nikmati setiap gigitan. Orang sering lupa dengan kalori yang dikonsumsinya.

4. Lelah dan tertekan

Apabila Anda tak cukup tidur atau tertekan di tempat kerja, tubuh Anda tak bisa beradaptasi dengan pengaruh positif olahraga. Tidur sangat penting untuk otot dan penyembuhan setelah sesi keringat. Dan stres bisa mendatangkan malapetaka pada hormon Anda, melatih tubuh Anda mempertahankan lemak.

Cobalah untuk tidur minimal tujuh jam atau mencari cara untuk mengelola stres kapan pun Anda bisa.

5. Sering duduk ketika tak olahraga

Duduk itu penyakit dan orang sulit menghindari ketika begitu banyak pekerjaan memilih berjam-jam di meja. Olahraga teratur menjadi pertahanan yang baik, tapi penelitian menunjukkan orang yang lebih aktif, bukan hanya di gym , tetapi juga dalam kehidupannya lebih kurus dan lebih bugar.

Jadi, apabila Anda menemukan duduk berjam-jam di suatu tempat, saatnya memulai kebiasaan baru. Cobalah berjalan untuk berbicara dengan rekan kerja secara langsung, berdiri ketika Anda menelepon, atau keluar saat makan siang, naik tangga, atau memilih meja berdiri. Intinya, luangkan lebih banyak waktu dengan kaki Anda.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya