10 Kesalahan Orangtua Saat Disiplinkan Anak

Kebanyakan orangtua salah dalam mendisiplinkan anak. Kesalahan ini seperti lingkaran setan dalam pengasuhan anak yang bisa berulang.

oleh Melly Febrida diperbarui 16 Apr 2014, 09:00 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2014, 09:00 WIB
10 Kesalahan Orangtua Saat Disiplinkan Anak
(Foto: Boldsky.com)

Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan orangtua salah dalam mendisiplinkan anak. Kesalahan ini seperti lingkaran setan dalam pengasuhan anak yang bisa berulang. Menjadi orangtua bukan tugas yang mudah. Perlu banyak usaha dalam melakukannya. Jadi, apabila Anda mencari jalan pintas, Anda akan menemukan melakukan beberapa kesalahan penting.

Mendisiplinkan anak menjadi salah satu perhatian utama orangtua. Bahkan setiap anak perlu disiplin berdasarkan kebutuhan masing-masing. Penasihat Orangtua Michele Borba, Ed.D., yang juga penulis The Big Book of Parenting Solutions mengatakan, mengabaikan tanda-tanda anak menjadi salah satu dari kebanyakan kesalahan disiplin orangtua.

Apabila Anda ingin terhindar dari kesalahan disiplin, Anda perlu memahami anak Anda lebih baik. Dan selalu ingat, hanya Anda yang bisa memahami yang terbaik untuk anak Anda.

Kesalahan pengasuhan ini umum dilakukan orangtua karena mereka terlalu bingung menempatkan konsentrasinya sebagai orangtua dan memilih jalan pintas untuk mendisiplinkan anak. Berikut kesalahan yang sering dilakukan orangtua saat mendisiplinkan anaknya seperti dilansir Boldsky, Selasa (15/4/2014):

1. Mendisiplinkan ketika marah

Jangan pernah mengambil keputusan ketika Anda marah karena ini paling sering terjadi kesalahan. Jadi, Anda tak harus berteriak pada anak atau mencoba mendisiplinkan anak saat Anda marah. Cara terbaik adalah menenangkan diri Anda dalam beberapa waktu agar Anda berpikir jernih.

2. Mengancam palsu

Ancaman palsu bukan bentuk hukuman yang akan melatih anak. Contohnya saja, Anda mengatakan tak akan mengambil mainannya apabila anak Anda tak mau berhenti menangis. Padahal, Anda berniat melakukannya. Anak Anda akan belajar dengan cepat bahwa ancaman Anda palsu.

3. Tak mengikuti apa yang Anda katakan

Apabila Anda membuat aturan, Anda tak bisa melanggar aturan Anda sendiri. Apabila Anda mengatakan bahwa anak-anak Anda tak bisa menonton televisi setelah jam 22.00, pastikan Anda juga melakukannya.

4. Terlalu banyak bicara

Jangan menguliahi anak terlalu banyak. Anak-anak benci dengan ceramah panjang tentang apa yang harus atau tidak dilakukan. Instruksi sederhana dengan cara yang baik akan jauh lebih efektif.

5. Memberitahu kebohongan

Jangan bercerita tentang kebohongan hanya untuk menghemat waktu. Saat anak tumbuh besar ia akan berhenti mempercayai Anda.

6. Mendorong orangtua lain

Anda pasti pernah mendengar `Lakukan ini atau saya akan memberitahu ayah ketika ia pulang`. Jangan pernah membawa orangtua lain di depannya seakan-akan sebagai penjahat karena anak akan kehilangan rasa hormat kepada ANda.

7. Perbedaan pola pengasuhan

Jangan biarkan perbedaan pola pengasuhan memengaruhi pendisiplinan anak. Apabila Anda mendisiplinkan anak, pasangan Anda tak boleh mengganggu dan Anda harus mengikuti aturan yang sama.

8. Menyuap terlalu banyak

Orangtua kerap memberikan imbalan kecil agar anaknya disiplin. Terkadang cara tersebut efektif tapi apabila Anda memberikan insentif yang mewah untuk segala sesuatu yang dilakukannya, ia tak akan melakukan apa-apa tanpa insentif.

9. Menunda respons

Anak Anda memukul saudaranya dalam waktu yang lama dan Anda mengabaikan karena Anda sedang melakukan pekerjaan. Kemudian, Anda tiba-tiba bangun dan berteriak. Jenis respons yang tertunda itu tak konsisten. Anda harus mendisiplinkan anak segera ketika ia melakukan sesuatu yang salah.

10. Mencontoh orangtua Anda

Apakah Anda membandingkan anak-anak sekarang dengan Anda sewaktu masih anak-anak? Apabila orangtua Anda memberikan jam malam hingga 20.00, itu tak berarti aturan sama pada anak-anak Anda. Anda perlu berbicara dengan orangtua lain di generasi ini daripada mengikuti cara orangtua Anda.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya