Liputan6.com, Jakarta Rasa kecewa dan sakit hati dirasakan keluarga korban bocah TK yang menjadi korban pelecehan seksual di Jakarta Internasional School (JIS). Apalagi pihak JIS pernah mengungkapkan memberi kompensasi. Menurut ibu korban, T, pihak JIS pernah mengatakan telah memberikan kompensasi kepada keluarga korban.
"Mereka itu sudah kurang ajar, saya tidak menerima sepeser pun uang US dollar atau rupiah. Saya mendengar sendiri ucapan itu. Kasus ini semua saya dan keluarga yang urus. Kalaupun pihak sekolah mau memberikan bantuan berupa pengacara atau psikolog saya akan tolak," kata T.
Perasaan T masih hancur setiap melihat sang buah hati, wajah para pelaku selalu membayangi kesehariannya. "Saya masih stres. Saya awalnya berterima kasih kepada pihak kepolisian tapi setelah ada yang dibebaskan saya makin sakit hati. Wanita itu yang sudah memukul anak saya dan membantu membukakan baju," kata T.
T mengatakan perbuatan keji yang dilakukan para petugas kebersihan sudah termasuk kelainan dan tindakan kriminal. "Petugas kebersihan itu berasal dari perusahaan outsourcing PT. ISS. Saya sangat kecewa, seharusnya perusahaan yang memang mempekerjakan pegawainya berhubungan dengan anak haruslah punya sisi kemanusiaan. Para pelaku itu saya rasa punya kelainan. Semua karyawan outsourching harus dites psikologi dulu agar tidak menjadi penjahat anak," kata Ibu Korban, T, Jumat (17/4/2014).
Wanita asli Surabaya, Jawa Timur ini mengaku perusahaan outsourching tempat pelaku bekerja pernah mendatanginya. "Mereka sudah ketemu saya, mereka bilang ibu mau apa. Saya bilang hanya ingin keadilan untuk anak saya yang sedang trauma mendalam," kata T.
Selain perusahaan outsourching, T mengaku pernah didatangi Linda Amalia Sari Gumelar untuk membantu mengatasi kasus pelecehan seksual di sekolah bertaraf internasional.
"Ibu Linda sangat prihatin dan menyayangkan harusnya pekerja yang berada di lingkungan anak haruslah punya kemanusiaan yang lebih tinggi. Bukan jadi penjahat untuk anak," kata T.
Keluarga Korban Bantah Terima Kompensasi JIS
Ibu korban membantah soal isu pemberian kompensasi yang diberikan pihak Jakarta Internastional School (JIS).
diperbarui 18 Apr 2014, 11:00 WIBDiterbitkan 18 Apr 2014, 11:00 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
13 Faktor yang Bisa Sebabkan Rambut Rontok, Nomor 8 Banyak yang Tidak Sadar
334,3 Juta Penumpang Bakal Padati KRL Jabodetabek di 2025
350 Caption Ibu Hamil Lucu dan Menggemaskan untuk Media Sosial
Arti Manipulatif dan Contohnya: Memahami Perilaku yang Merugikan
Pesawat American Airlines Bertabrakan dengan Helikopter Black Hawk, Jatuh di Sungai Potomac di Washington DC
Tips Memakai Panci Baru: Panduan Lengkap untuk Hasil Masakan Optimal
Hasil Timnas Indonesia U-20 vs India U-20: Garuda Muda Akhirnya Cetak Gol dan Petik Kemenangan
Skandal eFishery: Bisikan whistleblower Soal Manipulasi Penjualan
Kebiasaan Menggigit Kuku, Apa Penyebabnya dan Bagaimana Cara Menghentikannya?
Hasil Timnas Futsal Indonesia vs Jepang: Menang 1-0, Skuad Garuda Boleh Pede Tantang Argentina
Pekerja Migran Tewas Ditembak Aparat Malaysia, BP2MI Diminta Turun Tangan
Prabowo Wanti-Wanti PMI Tak Ikut Kegiatan Ilegal: Jangan Mau Dibohongi Sindikat