Liputan6.com, Jakarta Bertubuh pendek bukanlah masalah sepele. Sebab lahir dengan tubuh pendek memiliki implikasi lebih berbahaya lantaran menunjukkan kekurangan gizi yang kronis dan berulang.
Begitu disampaikan pakar gizi dari Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Endang L. Achadi saat seminar Nutritalk di Yogyakarta, ditulis Selasa (2/9/2014).
"Orang pendek bukan kurang gizi sehari dua atau tiga hari tetapi dampaknya lama dan berulang, terutama 1.000 hari pertama kehidupan. Ini yang menyebabkan kaitannya bukan hanya pendek saja tetapi proses pendeknya itu juga disertai oleh proses pengecilan organ dan sebagainya," kata Endang.
Advertisement
Endang juga menerangkan, organ tubuh pada orang pendek cenderung tidak berkembang secara optimal seperti jantung dan ginjal. Inilah yang menyebabkan organ-organ tersebut memiliki masalah.
"Orang pendek cenderung memiliki masalah ginjal atau hipertensi, gangguan pankreas yang berakibat diabetes, dan penyakit jantung serta otak menjadi tidak pintar. Bahaya pendek itu yang kelihatan, tetapi yang di dalam tidak kelihatan, kita baru tahu sesudah dewasa," jelasnya.
Endang menambahkan, pendek sebelum usia 2 tahun itu berkorelasi terbalik. Artinya, pendek sangat berkaitan dengan risiko penyakit tidak menular seperti hipertensi, jantung, diabetes, pendidikan dan kemampuan kognitif yang lebih rendah.