Liputan6.com, Jakarta Tidak sedikit individu yang beranggapan bahwa mengonsumsi madu jauh lebih baik ketimbang gula. Padahal, madu tidak selalu lebih baik dari gula. Jadi, diharapkan untuk hati-hati dalam mengonsumsi madu.
Dengan anggapan bahwa akan terhindar dari penyakit yang diakibatkan oleh makanan atau minuman manis, banyak orang kerap tidak sungkan mengonsumsi madu jalan jumlah yang cukup banyak.
Di bawah ini, Pakar Gizi dari London, Inggris, Ian Marber menjelaskan alasan tidak selamanya madu lebih baik dari gula, seperti dikutip Daily Mail, Senin (27/10/2014) :
1. Kalori cukup tinggi
Ian menjelaskan, satu sendok teh madu alami mengandung 22 kalori, sedangkan satu sendok teh gula pasir hanya 16 kalori. Ian juga menyayangkan sikap individu yang selalu berlebihan dalam mengonsumsi segala sesuatu yang dianggap `rendah lemak`.
2.Kehilangan banyak mineral
Madu yang banyak dijual si swalayan adalah madu yang sudah melewati penyaringan dan sudah dipanaskan. Menurut Ian, bila madu sudah melewati proses seperti ini, maka madu telah kehilangan banyak kalori.
Tak baik untuk gigi
3. Tidak baik untuk gigi
Dokter Gigi dari London Smile Clinic, Dr Joe Bansal, mengatakan, pada September 2014 suatu penelitian baru ditemukan terkait dengan madu dan kesehatan gigi. Dalam penelitian itu disebutkan, satu delapan anak menderita kerusakan gigi pada usia tiga tahun, akibat dari mengonsumsi buah kering, smoothie, madu, dan sejenisnya.
4. Buruk untuk kulit
Dr Mica Engel yang merupakan dokter kecantikan dari London`s Waterhouse Young Clinic, mengatakan, kandungan di dalam madu seperti fruktosa, glukosa, dan karbohidrat akan merusak kolagen dalam tubuh.
Advertisement