Liputan6.com, Jakarta Bank Sperma pada dasarnya adalah tempat menyimpan sperma untuk didonorkan pada orang lain yang membutuhkan. Di luar negeri seperti Inggris atau Amerika, bank seperti ini sudah banya. Namun di Indonesia belum ada karena terkendala budaya. Sebenarnya, bagaimana sejarah donor sperma sendiri?
Donor sperma sebagai sebuah tindakan medis pertama kali dilakukan di Jefferson Medical College, Philadelphia, Amerika Serikat pada tahun 1884.
Baca Juga
Pada tahun 1945, Dr. Mary Marton, seorang dokter asal Inggris mengumumkan pembentukan organisasi donor sperma pada sebuah jurnal kesehatan. Saat itu, kecaman datang dari banyak pihak karena dianggap ilegal dan tidak sesuai norma masyarakat.
Advertisement
Sejak awal, siapapun yang terlibat dalam donasi sperma, seperti pendonor, pihak yang menerima, hingga dokter dirahasiakan identitasnya. Ketika besar, anak yang lahir dari proses tersebut juga jarang diberitahu siapa ayah biologisnya.
Kemajuan terjadi pada tahun 1970-an. Di Amerika, akhirnya donor sperma dilegalkan. Sedangkan di Inggris, peraturan serupa baru ada pada tahun 1990. Meskipun demikian, identitas pemberi donor masih dirahasiakan.
Saat ini, dengan aturan hukum yang ada, pendonor sperma boleh diketahui identitasnya oleh anak setelah sang anak melebihi usia 18 tahun.