Belajar Menempatkan Rasa pada Kata yang Kita Ucapkan

Kalimat akan jadi bias baik pesan dan maknanya bila si pembicara tidak tepat menempatkan rasa pada kata yang diucapkan

oleh Liputan6 diperbarui 18 Nov 2014, 09:30 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2014, 09:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta Tanpa perlu diucapkan sebuah kalimat sudah miliki makna dan pesan. Namun kalimat akan jadi bias baik pesan dan maknanya bila si pembicara tidak tepat menempatkan rasa pada kata yang diucapkan dalam berkomunikasi.

"Rasa yang tepat dan selaras dengan tujuan dari berbicara adalah kunci keberhasilan dalam berkomunikasi,"ujar fasilitator Soul of Speaking Rani Badri Kalianda.

Menurut Rani, kalimat yang memiliki tujuan positif akan terdengar negatif apabila si pembicara masih dikuasai oleh rasa marah dan was-was.

Ketika kita bicara dengan anak, adik, rekan kerja dan bawahan bisa jadi bertujuan baik. Namun karena kita dikuasai rasa marah cemas dan was-wasa, maka kalimat yang positif akan terdengar negatif. Akibatnya seseorang yang kita arahkan bukan berubah jadi lebih baik namun malah menentang kita. Walau mereka menurut, kebanyakan karena terpaksa, tidak enak dan takut.

Soul of Speaking akan menggali potensi Anda sehingga punya kemampuan berbicara efektif dan berkarisma yang selaras dengan jati diri Anda apakah itu orasi, presentasi, atau menjadi fasilitator.

Apa soul of speaking itu, selengkapnya bisa Anda saksikan di video berikut

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya