Biskuit Bikin Otak Makin Lemot?

Kebanyakan mengonsumsi biskuit akan memperburuk kualitas otak manusia

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 20 Nov 2014, 14:00 WIB
Diterbitkan 20 Nov 2014, 14:00 WIB
Biskuit Perburuk Memori Manusia
Kebanyakan mengonsumsi biskuit akan memperburuk kualitas otak manusia

Liputan6.com, Jakarta Di dalam sepotong roti dan biskuit tersimpan lemak trans yang memiliki efek merugikan pada memori setiap individu. Maka itu, kita dianjurkan untuk tidak terlalu sering mengonsumsi biskuit, bila tidak ingin memori terganggu alias lemah otak (lemot).

Dalam proses pembuatan biskuit, lemak trans digunakan untuk membuat tekstur dan rasa dari biskuit semakin baik. Namun, bila itu masuk ke dalam tubuh kita, maka akan merusak sebagian memori.

Apalagi, terdapat juga campuran minyak sayur di dalam biskuit tersebut.

"Lemak trans akan membuat memori pada pria muda dan setengah baya memburuk," kata Dr. Beatrice Golomb. "Dari sudut pandang kesehatan, konsumsi lemak trans telah dikaitkan dengan kenaikan berat badan," kata Golomb yang merupakan seorang peneliti dari University of California.

Selain itu, lanjut Golomb, lemak trans dianggap sebagai penjahat bagi kesehatan jantung kita. Bahkan, lemak trans jauh lebih buruk dari lemak jenuh, yang memiliki kontribusi pada penyakit jantung.

Seperti dilansir dari laman Daily Mail, Rabu (19/11/2014), saat ini industri makanan di Inggris telah mengurangi produksi lemak trans di dalam makanan mereka.

Sebab, the Food and Drug Administration, menyarankan, agar mengonsumsi lemak trans tidak lebih dari 5 gram per hari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya