Liputan6.com, New York Siapa yang tidak suka pizza? Makanan khas Italia ini memang sangat menggiurkan dengan beragam topping mulai dari sosis, daging sapi, daging panggang, ayam, seafood. Tak cuma orang dewasa yang suka, anak-anak juga. Tapi untuk anak-anak, batasi maksimal dua potong pizza saja ya.
Pizza, meskipun tidak tampak seperti makanan 'jahat' tapi merupakan sumber makanan yang mengandung kalori, lemak jenuh dan garam yang cukup besar untuk anak-anak. Sehingga para peneliti menyarankan agar anak-anak maksimal mengonsumsi pizza tidak lebih dari dua potong lalu makan salad atau sayuran lain. Bukan dengan makanan tinggi kalori lainnya.
"Orangtua harus mampu membatasi asupan mengonsumsi pizza, terutama jika pizza sekedar dijadikan cemilan. Karena terlalu banyak mengonsumsi pizza memberi dampak negatif pada asupan kalori anak-anak," terang direktur Prevention Research Center Illinois dan salah satu penulis studi Lisa Powel seperti dilansir laman Live Science, Kamis (22/1/2015).
Advertisement
Di Amerika Serikat sendiri, peneliti menemukan fakta bahwa pizza telah menjadi masalah bagi anak-anak. Anak-anak disana mengonsumsi pizza lebih sering daripada orang dewasa selain itu diakhiri dengan mengonsumsi kue dan biskuit.
Namun, bukan berarti anak-anak dilarang makan pizza. Para ahli nutrisi malah menyarankan orangtua untuk memasak pizza sendiri di rumah. "Ketika kita membuatnya di rumah bisa memilih topping yang sehat. Seperti sayuran dan protein tanpa lemak. Pizza tidak melulu harus peperoni dan keju," terang ahli diet klinis Center for Healthy Weight & Nutrition at Nationwide Children's Hospital in Columbus, Alexis Tindall.