Ayah Tiri Berisiko Alami Depresi

Dibandingkan menjadi orangtua tunggal, menjadi ayah tiri lebih berisiko alami depresi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 09 Feb 2015, 18:00 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2015, 18:00 WIB
Ayah Tiri Berisiko Alami Depresi
(Foto: www.kidspot.com.au)

Liputan6.com, New Delhi Perceraian tak hanya akan memisahkan suami dan istri, masalah akan lebih kompleks ketika sudah ada anak. Biasanya, jika anak masih kecil hak asuh dimiliki oleh ibu ini akan membatasi sang ayah untuk bertemu dengan anak.

Sesudah bercerai kemudian menikah lagi, seorang pria akan memiliki tiga peran yakni ayah dari anak dari istri pertama, ayah dari anak tiri, serta ayah dari pernikahannya dengan istri kedua. Menurut penelitian yang dilakukan profesor dari Brigham Young University di AS, Kevin Shafer, tiga peran ini memunculkan risiko depresi lebih besar ketimbang menjadi orangtua tunggal.

Dibandingkan ibu, ayah yang berperan dalam keluarga campuran ini lebih berisiko untuk meningkatkan depresi seperti diungkapkan penelitian yang dipublikasikan dalam juranl Social Work ini.

Seperti dilansir Times of India, Minggu (8/2/2015) rasa depresi yang dialami ayah ini muncul karena rasa bersalah tak mampu menghabiskan waktu bersama anak-anaknya melainkan bersama anak tirinya. Permasalahan pun akan muncul, ketika dengan lahir anak dari pernikahan terbarunya.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya