Kesalahan Pria Saat Pakai Kondom yang Bikin Hamil

Liputan6.com, Jakarta Suami kerap bingung, sudah memakai kondom kok istri bisa hamil lagi? Apabila kondisinya seperti ini coba cek, siapa tahu ada kesalahan pria soal seks yang sudah diperbuat. 

Memakai kondom bukan berarti 100 persen tak bakal hamil lagi. Apabila pasangan hamil yang tak direncanakan, jangan sampai aborsi jadi pilihannya.

Situs Naij yang dikutip Kamis (21/5/2015) merinci beberapa kesalahan yang pria lakukan yang berakhir dengan kehamilan: 

1. Strategi tarik ke luar

Banyak pria yang meyakini dirinya sudah jagoan dalam permainan bercinta. Pria berpikir memuntahkan air mani di luar tak akan menyebabkan sang wanita hamil. Padahal, pria bisa mengeluarkan precum (cairan praejakulasi) selama sesi bercinta, meski belum ejakulasi. Cairan precum ini bisa saja mengandung sperma.

2. Menuduh kesalahan wanita

Banyak pria yang menyalahkan perempuan karena kehamilannya. Pria mengatakan sang wanita kelupaan minum pil KB.

Dan ketika wanita memberitahu ke pasangannya bahwa pil tidak bekerja, keduanya akan terjebak dan terpaksa melakukan aborsi.

3. Merobek bungkus kondom dengan gigi

Menggunakan gigi Anda untuk membuka kondom bisa merobek si kondom juga. Kesalahan ini bisa membuat lubang di bahan kondom yang rapuh. 

4. Lepas kondom

Beberapa pria melepas kondom saat berhubungan seks dan hanya untuk merasa lebih alami. Padahal, ada kemungkinan pria mengeluarkan precum.

5. Kondom tua

Bahkan jika kondom terbuat dari bungkus emas murni sekalipun, sebaiknya pria menggunakan kondom yang baru. Sebuah kondom yang kedaluwarsa tidak berguna bagi kedua belah pihak.

6. Senang kondom ketat

Semakin ketat kondom, maka semakin besar kemungkinannya robek. Pria berhati-hatilah dalam memilih ukuran Anda sendiri. Namun, memilih ukuran yang kebesaran juga tidak tepat karena bisa saja lepas.

7. Bercinta berdiri

Beberapa pria, benar-benar percaya dengan logika bodoh ini. Si pria meyakini air mani akan jatuh ke lantai dan karena itu wanita tidak akan hamil.

Jika mengikuti hukum gravitasi, itu masuk akal. Tapi tidak dalam biologi, yang mungkin memiliki menyatakan 'apa yang terjadi di dalam, tetap di dalam`.