Sering Pusing dan Kacamata Selalu Tidak Pas, Hati-hati

Jangan remehkan pusing yang terjadi terus menerus, serta penggunaan kacamata yang tidak pernah pas padahal sudah ganti berkali-kali.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 01 Jun 2015, 10:08 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2015, 10:08 WIB
Cate Blanchett
(Kaca mata Silhouette/Foto: Shoppingspirit)

Liputan6.com, Jakarta Jangan remehkan pusing yang terjadi terus menerus, serta penggunaan kacamata yang tidak pernah pas padahal sudah ganti berkali-kali. Segera cek ke dokter saraf, karena takut kondisi itu merupakan sebuah tanda terkait kondisi otak kita.

"Segera cek dengan MRI atau CT scan yang paling aman. Takutnya, ada apa-apa di otak kita. Apakah tumor otak atau penyakit otak lainnya," kata  kata dr. Agus Anab Sp.BS dari Brain and Spine Center dalam diskusi `Tumor Otak dan Pencegahan Gangguan Saraf` di Hotel Atlet Century Jakarta, Sabtu (30/5/2015)

MRI dan CT scan, jelas Agus, merupakan bagian dari medical check-up yang harus rutin dilakukan dua tahun sekali individu berusia 40 tahun ke atas.

"Untuk deteksi dini semua penyakit, termasuk kualitas otak. Tidak hanya tumor otak, tapi bakal stroke juga dapat diketahui dengan MRI dan CT scan," kata Agus yang menganjurkan kita segera lakukan ini bila dilanda pusing selama sebulan namun tak kunjung sembuh padahal sudah minum obat.

Pun kelainan pada mata, jika kerap gonta ganti kacamata dalam sebulan, kita harus segera cek bagian otak. Karena kondisi semacam itu bukan sekedar gangguan mata. "Bisa jadi saraf mata yang kena. Maka itu, kalau ada kelainan pada mata, jangan hanya mata yang diperiksa, tapi otaknya juga. Hal-hal semacam ini yang kerap luput dari orang awam dan dokternya sendiri," kata Agus.

Agus mengatakan, selama ini mayoritas pasien yang mendatangi ahli saraf sudah dalam kondisi hampir buta. Padahal, mudah sekali untuk mendiagnosanya, hanya menggunakan foto ST-scan. Namun, karena dokter yang menangani pasien itu mungkin tidak kompeten, hal-hal semacam ini memang kerap luput dilakukan.

"Pokoknya, jika kerap pusing dan mengalami gangguan mata, jangan sampai lost. Jangan pas kejang baru ke dokter karena takut. Kondisi-kondisi yang kerap diremehkan seharusnya menjadi pertanda untuk kita melakukan hal yang sama," kata Agus.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya