Mengenal Bahaya Mengonsumsi Plasenta

Plasenta adalah bagian tubuh yang sifatnya tidak steril, dan berpotensi mengandung bakteri.

oleh Liputan6 diperbarui 12 Jun 2015, 10:01 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2015, 10:01 WIB
Santap Plasenta Usai Melahirkan Sedang Ngetren
Mengonsumsi plasenta sendiri usai melahirkan menjadi tren di kalangan ibu di Amerika Serikat.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu, berita tentang manfaat plasenta memang sempat menghebohkan dunia kesehatan. Konon mengonsumsi plasenta akan membuat seseorang mendapatkan kesehatan yang baik, seperti mengurangi rasa nyeri, meningkatkan kekebalan tubuh serta akan membuat wanita terhindar dari depresi. Cara menikmatinya pun cukup beragam ada yang dikonsumsi secara mentah, dimasak atau dikeringkan kemudian dihaluskan.

Namun faktanya hal ini bertolak belakang dengan sebuah penelitian yang dilakukan oleh Archives of Women’s Mental Health. 

Dilansir dari New York Times, Jumat (12/6/2015), tim peneliti yang dikepalai oleh Dr. Crystal T. Clark, meninjau kurang lebih 10 penelitian serupa mengenai plasenta, 4 pada manusia dan 6 sisanya pada hewan. Meski hingga kini belum diketahui ada atau tidaknya manfaat sehat dari konsumsi plasenta, namun yang jelas, "Plasenta adalah bagian tubuh yang sifatnya tidak steril, dan berpotensi mengandung bakteri," ujar Crystal. 

Bakteri tersebut di antaranya selenium, kadmium, serta merkuri yang membahayakan kesehatan jika dikonsumsi.

Dalam uji coba teorinya, mereka tidak menemukan adanya bukti bahwa konsumsi plasenta bisa mengurangi rasa sakit dan depresi pascamelahirkan, menambah zat besi, termasuk manfaat-manfaat lainnya bagi tubuh.

Semua manfaat kesehatan itu tidak terbukti.

 

"Jangan biasakan diri Anda memercayai sesuatu yang belum jelas kebenarannya, Karena hingga saat ini belum ada studi yang membuktikan kebenaran dari manfaat sehat memakan plasenta tersebut," tandasnya. (Yasmine)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya