Peneliti Tak Temukan Manfaat Konsumsi Plasenta bagi Wanita

Tidak ada manfaat dan belum diketahui risiko bagi ibu dan bayi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 08 Jun 2015, 19:00 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2015, 19:00 WIB
Santap Plasenta Usai Melahirkan Sedang Ngetren
Mengonsumsi plasenta sendiri usai melahirkan menjadi tren di kalangan ibu di Amerika Serikat.

Liputan6.com, New York- Beberapa tahun terakhir, para ibu di negara-negara barat diberitakan banyak yang mengonsumsi plasenta setelah melahirkan. Bahkan, bintang reality show Kourtney Kardashian mengatakan makan plasenta bisa membuat produksi ASI meningkat, kulit makin elastis hingga mengurangi depresi pascamelahirkan. Namun segala manfaat kebaikan itu tidak terbukti dalam beragam studi.

Northwestern Medicine mengulas 10 penelitian tentang manfaat konsumsi plasenta. Ternyata tidak ada bukti yang muncul saat manusia maupun hewan mengonsumsi plasenta dalam bentuk mentah, matang, maupun bentuk pil.

Lebih penting lagi, belum diketahui risiko mengonsumsi plasenta yang bisa saja membuat ibu dalam bahaya. Atau akan berdampak pula pada bayi karena masih menyusu ASI ibu yang sedang mengonsumsi plasenta ini.

"Tidak ada regulasi bagaimana menyimpan maupun mengonsumsi plasenta serta tidak ada dosis yang tetap alias konsisten. Sehingga wanita sebenarnyan tidak tahu sedang menelan apa," terang penulis ulasan tentang plasenta dari Northwestern University Feinberg School of Medicine yang juga psikolog, Cynthia Coyle dilansir Time, Senin (8/6/2015).

Coyle pun berharap dengan adanya ulasan ini mendorong para dokter untuk memberi penjelasan dan informasi agar pasien bisa membuat keputusan yang tepat dalam memilih makanan sehat untuk dikonsumsi, terutama bagi wanita usai bersalin.

 

Baca juga:

Pria Ini Pilih Makan Plasenta Anaknya yang Dibumbui

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya