Liputan6.com, London - Autisme pada balita bisa dideteksi tahap awal dengan mengajak mereka membaui sesuatu seperti diungkapkan dalam studi terbaru.
Bagi sebagian besar orang, membaui sesuatu yang harum seperti aroma bunga terasa menyenangkan, namun akan membatasi aroma yang berbau tak enak. Sedangkan pada balita dengan gangguan spektrum autisme tidak bisa melakukan penyesuaian seperti itu. Anak-anak penyandang autisme cenderung membaui dengan cara sama dengan anak-anak lain namun tidak memedulikan aroma itu harum atau bau.
Hasil temuan yang dipublikasikan dalam Jurnal Current Biology ini bisa menjadi tes non-verbal yang berfungsi sebagai indikator tahap awal autisme pada anak. Selanjutnya, bisa dilakukan konfirmasi lewat serangkaian tes untuk menegakkan diagnosis.
Advertisement
"Perbedaan pola membaui pada balita autisme lewat penelitian ini adalah temuan yang luar biasa," terang peneliti Weizmann Institute of Science di Israel, Profesor Noam Sobel seperti dilansir laman Mirror, Jumat (3/7/2015).
Sobel dan rekan-rekannya melakukan penelitian terhadap 18 anak penyandang autisme dan anak-anak tanpa gangguan berusia tujuh tahun untuk membaui aneka aroma mulai dari harum dan tidak untuk mengukur respon mereka.
Hasilnya, anak-anak biasa mampu memperlihatkan respon terhadap bau dalam 305 milidetik, sedangkan anak-anak dengan autisme tidak menunjukkan respon tersebut.Â
Â
Baca juga
Autisme pada Anak Perempuan Biasanya Lebih Lambat DikenaliÂ
'Kursi Pelukan' Ini Bisa Redakan Stres Anak Autisme
Â