Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi terbaru mengungkap, melihat atau menonton film dewasa bukanlah bentuk kecanduan yang sama seperti yang disebabkan oleh substansi kimia. Selain itu penonton film dewasa juga tidak menunjukkan respon saraf yang sama seperti pecandu lainnya, dilansir dari Medindia, Senin (6/7/2015).Â
"Penemuan ini menunjukkan bukti yang nyata bahwa (dampak) film porno tidak tampak seperti bentuk kecanduan lainnya," ucap psikolog seksual dan pemimpin peneliti Nicole Prause.Â
Baca Juga
Prause dan rekan-rekannya meneliti 122 pria dan wanita yang 55 orang di antaranya dikabarkan memiliki kecanduan film porno.
Advertisement
Selanjutnya para partisipan melihat foto-foto yang dikategorikan sebagai menyenangkan, netral, dan tidak menyenangkan. Setengah dari jumlah foto yang menyenangkan itu terdiri dari foto erotis.Â
Tim peneliti berfokus pada late positive potential (LPP) atau intensitas respon emosional otak ketika melihat foto-foto tersebut.
Mereka menemukan bahwa para pecandu pornografi menunjukkan LPP yang lebih rendah ketika melihat foto-foto yang bermuatan seksual.Â
"Ukuran dari late positive potential mencerminkan intensitas sebuah respon emosional," tambah rekan peneliti Dean Sabatinelli yang juga profesor di University of Georgia.Â
Secara umum, LPP meningkat pada pecandu nikotin atau pun kokain.Â
Sedangkan mereka yang mengaku mengalami problem serius terkait pornografi menunjukkan penurunan reaksi otak ketika ditunjukkan gambar-gambar bermuatan seksual, jelas penelitian yang tecantum dalam Jurnal Biological Psychology ini.Â
Â