Liputan6.com, Antartika Sebuah fosil sperma cacing tanah tertua di dunia ditemukan di Semenanjung Antartika. Melihat bentuk dan ukurannya, para ahli percaya kalau fosil ini merupakan petunjuk evolusi cacing selama 50 juta tahun yang lalu.
Dailymail, Rabu (15/7/2015) melaporkan, fosil ini dikumpulkan dari La Meseta Formation di pulau Marambio di Semenanjung Antartika. Jenis citellata yang ditemukan adalah kelas cacing annelida yang mencakup cacing tanah dan lintah.
Advertisement
Untuk memeriksa sampelnya, peneliti menggunakan cahaya dan pemindaian mikroskop elektron serta radiasi berbasis tomografi sinar-X mikroskop. Lalu kemudian, peneliti secara hati-hati mengeluarkan kepompong dalam bentuk lendir.
Advertisement
Pemimpin peneliti Dr Benjamin Bomfleur mengatakan, sel sperma ini begitu sedikit dan rapuh sehingga mereka sangat langka dalam catatan fosil.
"Penemuan kami merupakan fosil sperma hewan tertua di dunia sekaligus fosil terkecil, seperti dalam catatan geologi," katanya.
Dia menambahkan, fosil-fosil lain yang ditemukan di Eropa dan Australia adalah mikroorganisme yang bertubuh lunak dan bersel tunggal. Hal ini menambah data sejarah evolusi mikro-organisme yang belum diteliti.
Peneliti yang diterbitkan dalam jurnal Biology Letters ini juga akan dilakukan di beberapa negara lain.