Cara Terbaik Memaknai Kemenangan Idul Fitri

Memaknai kemenangan hari raya Idul Fitri setelah melaksanakan puasa sebulan tidak mesti dengan sesuatu di luar kemampuan

oleh Liputan6 diperbarui 16 Jul 2015, 18:12 WIB
Diterbitkan 16 Jul 2015, 18:12 WIB
20150716-Sambut Lebaran, Penjual Kulit Ketupat Ramai Diburu Warga-Jakarta 1
Penjual kulit ketupat menjajakan dagangannya di sebuah pasar kawasan Ciracas, Jakarta, Kamis (16/7/2015). Menjelang Lebaran, warga mulai ramai membeli kulit ketupat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Setelah sebulan penuh berpuasa, memaknai kemenangan hari raya Idul Fitri tidak mesti dengan sesuatu di luar kemampuan seseorang. Melainkan mensyukuri atas segala nikmat yang telah diperoleh jauh lebih penting.

 

“Memaknai kemenangan hari raya Idul Fitri setelah melaksanakan puasa sebulan tidak mesti dengan sesuatu di luar kemampuan, ” kata Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa usai menerima 50 ribu tiket pertandingan eksebisi AS Roma di Gelora Bung Karno (GBK) dari Masyarakat Olahraga Peduli Indonesia (MOPI) di kantor Kemensos, Salemba, Jakarta, Selasa (14/7/2015).

 

Memaksakan, kata Mensos, misalnya membeli baju baru dan aneka makanan mewah yang hal itu di luar kemampuannya. Namun, akan jauh lebih penting dan tepat mensyukuri atas segala nikmat yang telah diperoleh.

 

“Memaknai kemenangan dengan tepat, diperlukan sebagai bagian dari pengkhidmatan 1 Syawal dan Idul Fitri dengan memprioritaskan pada hal-hal penting, seperti mempersiapkan kebutuhan pendidikan anak-anak sekolah, ” katanya.

 

Kebutuhan pendidikan anak-anak mesti dinomorsatukan sebagai bagian dari pola untuk memeriahkan kemenangan dengan hal-hal prioritas tersebut. Sebab, sebentar lagi anak-anak akan masuk sekolah yang membutuhkan banyak persiapan.

 

“Dengan memprioritaskan pada hal-hal penting tersebut, diharapkan seseorang tidak terjebak hutang pada rentenir yang sangat memberatkan usai hari raya Idul Fitri, ” harapnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya