Liputan6.com, Jakarta Normalnya, harus ada ruang antara telapak kaki dengan tanah. Tapi ada beberapa orang yang tidak memiliki lengkungan di telapak kaki atau mengalami kaki datar (flat feet), bisa karena bawaan dari lahir, kondisi lutut nyeri yang dibiarkan terlalu lama atau kegemukan.
Masalahnya, selain memengaruhi postur tubuh seseorang, jenis kaki ini lebih berisiko mengalami ketidakseimbangan otot. Bila berkembang karena aktivitas ekstra dari beberapa otot yang dipaksa untuk bekerja, bukan tidak mungkin mereka lebih rentan mengalami nyeri tumit hingga pinggang.
Pakar nyeri dari Klinik Nyeri dan Tulang Belakang (Jakarta Pain and Spine Center), dr Ade Sri Wahyuni, SpRM mengatakan, saat orang berdiri, ada center of gravity (pusat massa atau tumpuan tubuh) yang titiknya harus berada di jari kaki kedua.
Advertisement
"Pemilik kaki datar ini, center of gravity-nya bisa pindah. Artinya secara penekanan dalam menyangga tubuh akan memberatkan satu titik. Itulah mengapa sebabnya mereka mudah nyeri, otot kaki kaku, karena ada otot yang overstretch," katanya saat temu media di bilangan Buncit, Jakarta, ditulis Senin (14/9/2015).
Menurut Ade, saat berdiri ada kompensasi yang seharusnya menyangga tubuh, seperti lutut. Saat ada seseorang yang mengalami nyeri lutut lama atau memiliki bentuk kaki O atau X, cenderung membuat kaki lebih datar.
"Saat lutut sakit, maka otot lain akan bekerja keras untuk lebih kuat untuk menyangga, naik ke punggung, makanya nyeri juga bisa sampai ke pinggang. Tapi ini prosesnya lama dibiarkan," jelas Ade.Â
Untuk mengatasinya, lanjut Ade, sebenarnya ada alat bantu (insole) yang membuat kaki datar lebih nyaman saat beraktivitas dan tidak memperparah kondisi nyeri. "Biasanya saat biomekanik diperbaiki, postur menjadi lebih baik dia akan jauh lebih nyaman," katanya.