Jus Sayur atau Teh, Mana Lebih Sehat?

Presenter Kelly Choi mempelajari manfaat jus sayur dan teh. Ternyata salah satunya lebih sehat dan ampuh menurunkan gula darah.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 22 Nov 2015, 09:00 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2015, 09:00 WIB
Jus
Jus sayuran (Foto: www.explosivewoman.com)

Liputan6.com, Jakarta Presenter top New York, Kelly Choi belum lama ini berbagi rahasia kesehatanya dalam buku The 7-Day Flat-Belly Tea Cleanse. Menurutnya, dibanding jus sayuran, teh justru memliki manfaat lebih baik.

Seperti diberitakan Nypost, Minggu (22/11/2015), mantan VJ MTV Korea ini mengatakan, teh sangat mudah kita dapatkan. Di manapun, teh adalah sumber kesehatan.

"Setiap rumah pasti memiki teh. Ketika saya masih kecil, saya sering mengonsumsinya tanpa tahu kahasiatnya. Namun seiring waktu, teh menyelamatkan keluarga saya," katanya.

Kelly mengaku, ayahnya merupakan apoteker di Korea yang ahli dalam membuat teh gingseng. Dan ibunya merupakan perawat dan selalu minum teh setiap hari. Mereka percaya, teh memiliki manfaat kesehatan yang jauh lebih baik.

Sayangnya, sejak pindah ke Amerika, gaya hidup keluarga Kelly berubah total. Ibunya mengidap diabetes karena kerap mengonsumsi minuman soda.

"Setelah ibu mengalami diabetes, saya mulai belajar mengenai manfaat jus sayur dan teh. Yang mengejutkan, teh bisa memblokir lemak, meningkatkan metabolisme, melangsingkan dan obat penghilang stres," ungkapnya.

Ajaib, hanya dalam waktu 7 hari mengonsumsi teh rutin siang dan malam hari, gula darah ibunya turun dan normal kembali. "Seolah-olah teh dapat menghilangkan racun dalam tubuhnya."

Juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics, Elizabeth Ward, MS, RD mengatakan, yang terpenting adalah mengonsumsi teh di waktu yang tepat. Misalnya, minum teh hijau tanpa gula setelah makan dapat membantu menghancurkan lemak. Atau minum teh chamomile di malam hari untuk meredakan stres.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya