Liputan6.com, Kansas - Ibu dari anak transgender yang baru berusia delapan tahun harus menyembunyikan seluruh benda-benda tajam di rumahnya. Dia takut kalau sang buah hati sampai berniat memotong penis karena tak bahagia.
Ibu Avery Jackson, Debi, begitu khawatir karena pada usia empat tahun, Avery bertanya hal yang mengejutkan. "Ibu menyadari kalau saya seorang gadis, kan?" kenang Debi.
Bocah asal Kansas, Amerika Serikat itu juga menanyakan hal-hal yang membuat Debi cemas. Avery mengaku betapa dirinya sedih dan patah hati dengan alat kelamin pria-nya dan bertanya apa yang terjadi kalau dia melompat dari mobil yang sedang melaju.
Advertisement
Dikutip dari Daily Star, pada Selasa (24/11/2015) lalu, Avery untuk pertama kalinya mengenakan pakaian perempuan ke sekolah pada usia empat tahun. "Saya bertanya-tanya apakah yang saya lakukan adalah hal yang benar. Tapi Avery (hidup sebagai anak laki-laki) jadi sengsara dan saya khawatir hal ini jadi makin memburuk hingga saya dan Tom, suami saya, membelikannya pakaian yang lebih girly, dan dia sangat senang," tutur ibu 41 tahun tersebut.
Kini Avery senang bisa menjadi dirinya sendiri, tapi Debi harus berkorban banyak. Pasalnya, dia kehilangan teman dan orang-orang terdekat karena transisi anaknya yang terlalu dini.
"Tapi sayang anak-anak (di sekolah Avery) mulai menggertak Avery, jadi kami memutuskan untuk memasukkannya dalam home schooling," tutur Debi lagi. Kini, anaknya telah berusia delapan tahun sejak menjadi gadis pada 2012 silam.
Dengan gejala tersebut, Avery didiagnosis menderita gender dysphoria, yang berarti dia akan cenderung tumbuh sebagai transjender. "Ketika dia masuk masa puber, dia bakal mengambil penghambat hormon untuk menghentikan suara (laki-laki) yang pecah dan rambut di wajah yang melebat. Kedengarannya ekstrim, tapi itulah satu-satunya cara," kata Debi lagi.
"Saat ini Avery senang, tapi jika dia ingin operasi, itu adalah sesuatu yang akan kami pertimbangkan di masa depan," pungkasnya.